Ternyata September tidak selamanya ceria... khususnya pada masa lalu. Pecahnya Perang Dunia Kedua pada 1 September 1939 dan Peristiwa G30SPKI 1965 adalah 2 lembaran hitam dalam sejarah kemanusiaan.Â
Pada tahun-tahun belakangan ini setiap September akan ada kegaduhan, yaitu kontroversi penayangan film "Pengkhianatan G30S/PKI". Film "warisan Orde Baru" memantik isyu "bahaya komunis" di tanah air...Â
Terkait isyu ini terlihat ada 2 kubu :Â
1) Mereka yang mengkhawatirkan "kebangkitan komunis". Mereka ini sangat sensitif terhadap berbagai hal yang berbau komunis atau PKI.Â
2) Mereka yang bersikap sebaliknya. Karena PKI sudah lama dibubarkan dan Blok Komunis sudah runtuh, mereka tidak lagi memandang komunis sebagai ancaman. Isyu bangkitnya komunis dianggap "halu" dan menganggapnya sebagai "teori konspirasi".Â
Buat anak muda generasi milenial masa kini, isyu itu tidak relevan. Mungkin kata PKI cukup familiar, tapi kebanyakan mereka bahkan tidak tahu apa arti kata "komunis". Beda sekali dengan mereka yang kini sudah sepuh, yang menyaksikan sendiri sepak terjang PKI di dekade 1960-an. Beda generasi, beda pemahaman.Â
3 FAKTA KONDISI INDONESIA PADA 55 TAHUN YANG LALU
Anak muda zaman sekarang mungkin tidak pernah tahu bahwa :
 1). Pada tahun 1965, Indonesia tinggal selangkah lagi menjadi negara komunis. PKI di bawah Aidit mampu mengkonsolidasikan diri dengan hebat dan memiliki anggota lebih dari 3 juta. Jika Pemilu diadakan pada tahun 1965, banyak peneliti memprediksi PKI-lah yang akan menjadi partai pemenang Pemilu. Hal itu akan menjadikannya partai komunis pertama yang meraih kekuasaan dengan cara parlementer. Saat itu PKI adalah partai komunis terbesar di dunia DI LUAR blok komunis (no 3 di dunia sesudah Uni Soviet dan Republik Rakyat Cina).Â
Dalam pemerintahanpun, PKI berada di atas angin karena haluan NASAKOM (Nasionalis-Agama-Komunis) yang dijalankan pemerintahan Bung Karno. Kegagalan G30SPKI membalikkan keadaan ini. PKI dibubarkan, ideologi komunisme dilarang dan penghancuran komunis  sebagai kekuatan sosial-politik dimulai.  Pembersihan anti-komunis terbesar sepanjang sejarah, dengan korban jiwa diperkirakan mencapai ratusan tibu. Dengan jatuhnya Sukarno dan naiknya Jendral Soeharto pada tahun 1967, haluan orientasi ideologis pemerintah Indonesia berubah 180 derajat : dari pro-komunis menjadi anti-komunis