Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Etos Spider Man, Inspirasi bagi Para Pemimpin

14 Desember 2018   07:15 Diperbarui: 14 Desember 2018   07:23 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini ketika nonton film di Gading XXI bertemu sekumpulan orang yang berkostum Spider-man. Ternyata mereka dari komunitas Spider-verse yang sengaja tampil cosplay untuk nobar khusus film "Spider-man : Into the Spider-verse".
Kesempatan langka ini pasti dipakai untuk ber-wefie ria dengan para pecinta manusia laba-laba ini.

Dari sejumlah superhero "Marvel Cinematic Universe" (MCU) memang Spider-man yang paling favorit. Muncul dalam seri komik "The Amazing Spiderman" pada tahun 1963, superhero ini segera diadaptasi ke media lain seperti seri film kartun di TV.

Popularitas Spiderman mencapai puncaknya ketika diangkat ke layar lebar. Globalisasi "Spidey-mania" dimulai tahun 2002 dengan film "Spider-Man" yang berlanjut dengan 2 sequel. Lalu ada reboot (awal baru) berupa 2 film "The Amazing Spider-Man" pada 2012. Yang terbaru Spider-Man, tidak lagi jadi jagoan sendirian, tapi sehak 2016 bergabung dengan grup Avengers dalam 4 film.

Fakta ini menunjukkan bahwa Spider-man adalah figur superhero terfavorit dan juga paling menguntungkan secara komersial. Mengalahkan 2 pemimpin Avengers : Ironman & Captain America. Dialah jagoan Marvel Comics sebanding dengan popularitas Superman dari DC Comics.. Kebetulan kedua namanya berawalan S.... jadi S vs S = Superhero

Sebagai pecinta film sekaligus fans Spiderman, penulis melihat ada 2 INSPIRASI dari film Spider-man :

1. JIWA MUDA dan semangat remaja. Beda dengan Tony Stark (Ironman), Clark Kent (Superman) dan Bruce Wayne (Batman) yang tua dewasa dan mapan, si Peter Parker sebagai Spider-man adalah remaja. Ia anak sekolahan yang menghadapi masalah-masalah remaja, seperti di-bully, pacaran, dll. Secara psikis ia labil... ABG labil (ababil). Ia pernah stalking gebetannya, pernah membuang kostumnya karena jenuh jadi superhero. Karena begitu manusiawinya Spider-man maka ia adalah "superhero yang membumi". Beda jauh dengan Superman yang berasal dari planet lain (Krypton) atau Thor yang sesungguhnya adalah "Dewa" (di Asgard). Remaja pembaca komik dan penonton film dengan mudah membuat hubungan emosional dengannya.

 Inilah yang membuat Spider-man begitu dicintai. Hollywood 2 x "meremajakan" (membuat reboot) dengan pemeran yang usianya makin muda (dari Tobey Maguire yang muda dewasa bermuka baby face sampai Tom Holland, remaja yang masih "unyu-unyu"). Menyaksikan Spider-man membangkitkan jiwa dan semangat muda kita (walau usia sudah setengah abad.. he..he).

Sumber : pandjikiansantang.com
Sumber : pandjikiansantang.com
2. "Dengan KEKUATAN yang besar,  ada TANGGUNG besar". Ini adalah Quote paling memorable di scene akhir dari film Spider-Man tahun 2002. Penulis menyebutnya dengan istilah "ETOS SPIDER-MAN". 

Kata bijak ini mengingatkan kita bahwa kekuatan dan kekuasaan adalah Amanah. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi tanggungjawabnya. Inilah yang harus kita ingat untuk menjadi manusia yang bertanggungjawab.. terhadap pekerjaan, terhadap keluarga, terhadap masyarakat.... 

Sungguh elok jika kita dan semua pemimpin menjalankan "etos Spider-man" ini. Pasti negara sejahtera. Bukan justru membenarkan pernyataan Lord Acton "Kekuasaan itu cenderung korup, kekuasaan mutlak pastikah korup"... Tidak memelintirkan "dengan kekuasaan yang besar, kesempatan memperkaya diri makin besar".... Seharusnya para pemimpin dan politisi kita yang akan ikut Pemilu tahun depan, meneladani etos si jagoan remaja Spider-man....

Ternyata Spider-man bukan hanya TONTONAN yang menghibur, tapi juga TUNTUNAN untuk menjadi manusia yang bertanggungjawab...

*Pandji Kiansantang, XXI Gading @ Mal Kelapa Gading, Kamis, 13 Desember 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun