Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Drama Kisah Sengsara Tuhan Yesus: Panggilan untuk Pertobatan dan Rekonsiliasi

29 Maret 2024   13:30 Diperbarui: 31 Maret 2024   08:52 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Yesus dihina, didera, dan akhirnya disalibkan karena menanggung dosa-dosa kita/dokumen pribadi)

Bapa yang Mahabaik, seperti yang disampaikan dalam Kitab Suci, kami serahkan hidup kami kepada-Mu dengan penuh keyakinan, sambil mengutip kata-kata-Mu sendiri, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, kuserahkan nyawaku" (Lukas 23:46). Biarlah kami mengalami kedalaman makna dari pengorbanan-Mu yang agung, dan biarkanlah kehendak-Mu menjadi panduan dalam hidup kami.

Beri kami kekuatan untuk tinggal dalam Kristus setiap hari, menempatkan iman kami pada-Nya yang adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Biarkanlah iman kami bertumbuh seperti pohon yang kokoh, memancarkan cahaya kasih-Mu kepada semua yang kami temui.

Kami mohon agar Roh-Mu yang Kudus menguatkan kami untuk berbuah dalam kesaksian, menjadi saksi setia atas kasih dan belas kasihan Kristus kepada dunia yang membutuhkan. Berilah kami keberanian untuk menyebarkan Injil, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan kasih dan pelayanan kepada sesama.

Terimalah doa kami ini, ya Tuhan, dan berkati kami dengan rahmat-Mu yang melimpah. Kami berserah sepenuhnya kepada-Mu, karena hanya dalam-Mu kami menemukan kehidupan yang sejati dan kebahagiaan yang kekal. Semoga segala kemuliaan hanya bagi-Mu, ya Allah yang Mahakuasa, kini dan selama-lamanya. Amin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun