Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tak Ada Lagi Umrah Murah?

21 Oktober 2021   09:27 Diperbarui: 21 Oktober 2021   09:29 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biaya umrah bisa naik dua kali lipat di masa pandemi | Foto: kompas.com

Sayangnya antusiasme masyarakat dinodai oleh pengusaha travel nakal sehingga beberapa kali terjadi kasus penipuan jamaah umrah. Termasuk kasus First Travel dengan jumlah calon jamaah yang tertipu pun besar.

Meskipun demikian minat masyarakat untuk berumrah tak pernah surut. Jumlahnya tetap membludak walaupun biaya termurah sudah di atas 20 jutaan.

Paket ini biasanya terbang dari bandara besar di Indonesia ke Jeddah atau Madinah selama 8-9 hari, biasanya 3 hari 3 malam di Madinah dan 3 hari 4 malam di Mekkah, sisanya untuk perjalanan.

Setelah hampir 2 tahun pemerintah Saudi menutup ibadah umrah dan haji untuk jamaah internasional. Sebagai percobaan jamaah dari negara tertentu mulai bulan Agustus sudah ada yang datang ke Mekkah dan Madinah. 

Secara resmi mereka siap menerima kembali rombongan umrah dari manca negara yang dianggap telah "aman" dari bahaya virus Corona per tanggal 1 November mendatang.

Sebelumnya sama seperti dengan negara lain yang mengharuskan pendatang dari luar negeri melakukan tes PCR dan karantina. Dalam kebijakan ini hanya sedikit sekali jamaah yang bisa berangkat karena harga paket menjadi mahal.

Biaya karantina sebelum masuk Mekkah selama 14 hari lalu menjadi 8 hari lalu menjadi 5 hari tentunya sangat besar. Bisa membuat biaya berlipat dua kali. Karantina kedatangan di Saudi dan nanti karantina setiba kepulangan di tanah air lagi. Hal ini juga yang membuat pemerintah dan kalangan usaha melobi pihak Saudi untuk melonggarkan persyaratan terkait karantina di negara ketiga.

Program vaksin di tanah air yang cukup sukses meredam penyebaran Covid-19 hingga jamaah Indonesia sudah diperbolehkan menginjak tanah suci tetapi sudah harus vaksin lengkap dan hasil PCR negatif.

Pemerintah Saudi Kabar terbaru dari Masjidil Haram, stiker pembatas di lantai sudah dicabut sehingga tidak ada jarak antar jamaah di dalam masjid sehingga kapasitas masjid pun bisa lebih banyak menampung jamaah.

Dengan demikian apakah umrah sudah kembali normal seperti masa sebelum pandemi?

Sepertinya belum. Pemerintah Saudi dan pemerintah pengirim jamaah tentunya tidak ingin kecolongan lagi masalah Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun