Di era digital saat ini, konsep work-life balance menjadi topik yang semakin sering dibicarakan namun semakin sulit untuk diwujudkan. Banyak pekerja kantoran menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar komputer, duduk dalam waktu yang lama, dan tenggelam dalam tenggat waktu yang tak henti datang. Sayangnya, pola hidup seperti ini menyimpan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan fisik maupun mental.
Maka dari itu, penting bagi pekerja untuk tidak hanya fokus pada target dan performa kerja, tapi juga memperhatikan kebutuhan tubuh untuk bergerak. Aktivitas fisik tidak harus selalu intens dan berat. Cukup dengan berjalan kaki, stretching ringan, atau olahraga ringan setiap pagi bisa membawa dampak positif luar biasa. Bahkan, beberapa perusahaan besar dunia kini sudah mulai menerapkan kebijakan jam istirahat aktif, program olahraga kantor, hingga fasilitas gym sebagai bagian dari strategi pengelolaan sumber daya manusia.
Namun, bagi banyak orang, memulai kebiasaan aktif bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan motivasi dan komunitas yang bisa mendorong untuk konsisten bergerak. Di sinilah peran penting event seperti Break Free Run.
Break Free Run bukan sekadar lomba lari biasa. Ia adalah kampanye gaya hidup aktif yang mengajak masyarakat---terutama para profesional muda untuk sejenak keluar dari tekanan rutinitas. Dengan mengusung semangat "lepas dari stagnasi", kegiatan ini menjadi simbol perlawanan terhadap gaya hidup monoton dan pasif. Di dalamnya, peserta bisa merasakan manfaat olahraga bersama, membangun koneksi sosial yang sehat, dan tentu saja merayakan tubuh yang aktif bergerak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI