Mohon tunggu...
Pitut Saputra
Pitut Saputra Mohon Tunggu... Freelance Adventure || Pelukis || Penulis || Seniman

Selalu ada cerita dalam setiap langkah perjalanan, karena hidup adalah sebuah petualangan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pesona Mudik, Pulang Kampung Halaman, Dari Perspektif Seorang Pedagang Angkringan.

24 Maret 2025   18:08 Diperbarui: 24 Maret 2025   18:35 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Topik terkadang, melamun membayangkan pengalaman masa kecilnya di kampung halaman)

#Orang tua tidak selalu berharap kita pulang dengan banyak uang, namun cukup pulang dengan kondisi apapun, walau tak bawa uang sepeserpun, itu sudah cukup mengobati kerinduan selama ini.


KLATEN-kompasiana.com


Hari Raya Idul Fitri, tinggal menghitung hari, mungkin sekitar satu Minggu lagi, hari istimewa yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh Dunia tersebut akan diumumkan, baik oleh Pemerintah, maupun Badan Resmi yang memang tugasnya mengadakan penelitian dan observasi terkait hal tersebut, tentunya setelah pertimbangan beragam aspek dan kriteria yang menjadi acuan penetapan Hari Raya Idul Fitri. Meskipun begitu gaung maupun nuansa Idul Fitri, setidaknya telah mulai dirasakan semenjak awal Bulan Ramadhan, dan menjadi semakin terasa, ketika sudah mendekati beberapa hari menjelang Hari Idul Fitri tersebut. Seperti halnya hari ini, di Klaten suasana lebaran sudah mulai terasa. (24/03/2025).

Penetapan Hari Raya Idul Fitri tersebut, konon perhitungannya adalah berdasar Hilal (bulan sabit), untuk menentukan awal bulan kalender Hijriyah. Jika matahari terbenam sebelum Hilal terlihat, maka esok harinya adalah Tanggal 1 Syawal kalender Hijriyah. Namun begitu penetapan ini juga, tentu ada kriteria tertentu menurut Organisasi Konferensi Islam (OKI) maupun Keputusan Pemerintah yang berdasarkan dari Keputusan Mentri Agama, yang merupakan hasil observasi dan penelitian ahli astronomi serta ulama. Kombinasi dari kesemuanya itu yang menentukan jatuh pada tanggal atau hari apa Idul Fitri tahun 2025 ini.

Setidaknya ada beberapa penanda sederhana yang menandakan, akan tibanya Hari Idul Fitri, di kampung ini, seperti halnya ketika Jalanan arteri di suatu Daerah, sudah mulai ramai, dan ada intensitas peningkatan pengguna arus lalu lintas, itulah salah satu penanda, dari sekian banyak penanda lain bahwa Hari Raya Idul Fitri, akan segera tiba sebentar lagi. Seperti diketahui bersama bahwa tradisi mudik lebaran, sudah berlangsung sejak bertahun tahun lamanya, yakni ketika para perantau mulai mudik (pulang ke kampung halaman) atau kerumah Istri, Suaminya ataupun Keluarga  di Kampung halamannya.

(Topik, membaca surat kabar memantau perkembangan Mudik Idul Fitri)
(Topik, membaca surat kabar memantau perkembangan Mudik Idul Fitri)
Penanda lain yang bisa dirasakan adalah ketika, ketika harga-harga beberapa kebutuhan pokok mulai naik, baik secara signifikan, maupun pelan-pelan merambat naik, hal tersebut tentunya tidak terjadi begitu saja terjadi, melainkan mungkin karena ada beberapa faktor pula yang menentukan, misal ketika truk pengangkut barang sudah tidak bisa beroperasi menjelang Hari Idul Fitri, maka otomatis rantai pasokan akan sedikit terhambat distribusinya, sementara jumlah pembeli tidak sebanding dengan jumlah produsen maupun barang kebutuhan pokok yang tersedia, itulah salah satu penyebab kenapa harga mulai merambat naik.


Ketika beberapa perusahaan mulai memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) atau Bantuan Hari Raya (BHR), ini juga penanda bahwa Hari Raya Idul Fitri sudah dekat. Lalu bilamana ada libur sekolah yang cukup panjang, itu juga salah satu faktor lainnya penanda bahwa lebaran sudah dekat.

Kenapa Hari Raya Idul Fitri atau lebaran menjadi sangat ramai di perbincangkan dan selalu menjadi trending topik setiap tahun, ya pastinya karena mayoritas penduduk di negara kita adalah muslim, maka wajar hal tersebut ramai di perbincangkan, dan selalu dicari banyak orang, informasinya lebih lanjut, maka tak heran bila traffic pencariannya di google naik.

Sebenarnya banyak penanda lain selain Hilal, yang secara resmi menjadi patokan, namun ini hanyalah sebatas kebiasaan atau tradisi, dan bukan juga ilmu pasti, hanya kebetulan hal-hal tersebut memang lekat sekali dengan pola kehidupan kita sehari hari. Khususnya di Delanggu Klaten, Jawa Tengah.

Pesona mudik lebaran ke kampung halaman, selalu menjadi sebuah penantian dan impian bagi mereka yang mampu, dan memang memiliki kewajiban untuk menengok keluarga, maupun orang tua atau kerabatnya di kampung. Meskipun tradisi ini juga tidak sepenuhnya dilakukan oleh umat Muslim, karena mungkin belum berkesempatan atau belum mampu, namun setidaknya ini adalah sebuah kerinduan tersendiri bagi mereka untuk bisa kembali berkumpul dengan keluarga, orang tua, maupun kerabat dan rekan serta sanak familinya di kampung

Jangankan hanya antar kota, bahkan bila memungkinkan pun antar negara juga mereka akan mudik, pulang kampung ketika moment spesial Hari Raya Idul Fitri. Namun begitu tanpa bermaksud mengecilkan bagi yang belum mampu atau belum berkesempatan untuk mudik lebaran ke kampung halaman, setidaknya ini hanyalah sebuah pengingat bahwa kerinduan itu selalu ada, dan tentunya ketika orang tua masih ada, pasti kita tidak akan menyia-nyiakan kesempatan buat bersilaturahmi, atau sekedar melepas rindu setelah sekian lamanya waktu di perantauan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun