Mohon tunggu...
Pitri Lestari
Pitri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Sometimes, your best is not good enough

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Merefleksi Hikmah Kehidupan dari Kisah Sang Legenda Dunia

11 Mei 2023   08:03 Diperbarui: 11 Mei 2023   08:24 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Orang yang tak punya imajinasi, tak punya sayap"

Coba tebak siapa yang membuat kutipan tersebut?

Ya benar.

Muhammad Ali.

Pada tulisan kali ini saya akan berbagi mengenai salah satu buku karya M. Alfan Alfian yang berjudul "Bukan yang Terbesar." Dalam buku ini kita akan diajak bernostalgia dengan salah satu sosok legendaris di bidang tinju dunia: Muhammad Ali.

Menurut salah satu wartawan olahraga senior komentator tinju dunia TV One Bernama Mahfudin Nigara menyebutkan bahwa "Ini bukan buku sejarah, tapi di tangan penulisnya, kisah Muhammad Ali menjadi lembaran sejarah yang indah." Perkataan ini akan pembaca temukan dalam cover buku bersama kutipan popular dari Muhammad Ali yang sebelumnya telah disinggung: "Orang yang tak punya imajinasi, tak punya sayap." Selain itu ada juga poto sang legenda yang sedang tersenyum.

Buku dengan total berjumlah 281 halaman ini terbagi menjadi beberapa bab, meliputi: Mengapa dan Bagaimana Muhammad Ali Melegenda?: Refleksi-Refleksi Pembuka (terdiri dari 4 sub-pembahasan), Muhammad Ali dan Daya Pikatnya: Ali dan Demam Tinju di Indonesia (terdiri dari 5 sub-pembahasan), Muhammad Ali Bertinju dan Dunia Tinju: Ali, Sejarah dan Kapitalisme Tinju (terdiri dari 6 sub-pembahasan), Religiusitas Muhammad Ali: Muhammad Ali, Geliat Islam di Amerika, dan Pesan Damai (terdiri dari 4 sub-pembahasan), Tentang Kupu-Kupu dan Lebah: Sejumlah Pertandingan Terbaik Muhammad Ali (terdiri dari 5 sub-pembahasan), Dia yang Punya Sayap: Sebuah Epilog, Daftar Pustaka dan Tetang Penulis.

Jika dilihat dari judul-judul setiap babnya kita akan diajak bernostalgia pada sosok legenda yang satu ini. Khususnya bagi saya yang tidak begitu mengenal beliau, melalui buku ini menjadi tahu beberapa hal menarik di kehidupan Muhammad Ali, di antaranya:

Bertinju Setelah Sepedanya Dicuri

Dalam buku diceritakan bahwa kejadian ini terjadi pada tahun 1954. Dalam otobiografinya, The Greatest, Ali mengatakan "Aku berlari sambil menangis tapi pemandangan, suara, dan bau keringat para petinju membuatku bersemangat sehingga hampir lupa tentang sepeda itu." Awal kejadiannya bermula ketika Muhammad Ali berkunjung ke sebuah pameran untuk para pengusaha kulit hitam. Di tempat itu disediakan makanan gratis seperti permen, hot dog, dan brondong jagung. Demi makanan itu Muhammad Ali mengayuh sepedanya. Hingga terjadilah pencurian pada sepeda miliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun