Mohon tunggu...
Pither Yurhans Lakapu
Pither Yurhans Lakapu Mohon Tunggu... Penulis - Pemitra (pejuang mielitis transversa)

Penulis buku "TEGAR!; Catatan Perjuangan Melawan Mielitis Transversa". Twitter: @pitherpung, blog: https://pitherpung.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jatuh Saat Berdiri dengan Kaki Rapat dan Mata Tertutup, Pertanda Gangguan Apa?

4 Desember 2018   09:34 Diperbarui: 4 Desember 2018   10:03 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada masalah apa kalau jatuh? | Dok. Fatih/anggota TMIC

ADA 3 pengindraan penting yang berpengaruh saat kita berdiri yakni propriosepsi (kemampuan untuk mengetahui posisi tubuh---sering disebut indra keenam); sistem vestibular (kemampuan untuk mengetahui posisi kepala---terletak pada tulang temporal telinga); dan penglihatan (yang dapat digunakan untuk memantau dan menyesuaikan perubahan posisi tubuh).

Agar tubuh bisa seimbang maka dibutuhkan setidaknya 2 dari 3 indra di atas. Misalnya, seorang pasien yang memiliki masalah dengan propriosepsi masih dapat mempertahankan keseimbangan dengan menggunakan fungsi vestibular dan penglihatan.

Bulan Mei tahun lalu saya ngobrol dengan seorang penyintas Mielitis Transversa dari Amerika yang sudah pulih dan cukup normal berjalan, ia menyinggung sebuah gejala ketidakseimbangan tubuh yang sempat membuatnya harus berusaha ekstra.

"Saya berjuang keras dengan masalah keseimbangan tetapi baru-baru ini terjadi kemajuan yang cukup besar. Tak ada lagi Tanda Romberg," katanya.

"Apa itu Tanda Romberg?" Baru kali ini saya mendengar istilah itu.

"Tanda Romberg adalah ketika kamu tidak bisa seimbang saat berdiri sambil menutup mata," jelasnya sesuai apa yang dirasakan.

Usai chatting saya mencoba mencari informasi detail tentang hal ini.

Menurut Medical Dictionary, Tanda Romberg (Romberg Sign) adalah indikasi kehilangan rasa posisi tubuh, di mana pasien kehilangan keseimbangan ketika berdiri tegak, kaki bersatu, tangan direntangkan dan mata tertutup. Teori ini dikemukakan oleh Moritz Heinrich von Romberg, seorang dokter ahli saraf Jerman (1795--1873).

Tanda Romberg positif bisa mengindikasikan adanya penyakit Ataxia (penyakit degeneratif saraf motorik, karena gangguan pada otak kecil atau tulang belakang), gangguan keseimbangan di telinga bagian dalam atau koneksi sarafnya, atau hilangnya informasi sensorik tentang posisi tubuh (propriosepsi), biasanya disebabkan oleh penyakit sistem sensorik di sumsum tulang belakang seperti Mielitis Transversa.

Dapat juga menandakan Neuropati Diabetika (gangguan saraf tepi karena diabetes), Multiple Sclerosis, atau penyakit degeneratif lain.

Polisi biasanya menggunakan Tes Romberg untuk mengetahui apakah seseorang sedang mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan narkoba atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun