Salah satu bagian yang paling menarik dalam kegiatan ini adalah pembuatan pakan tambahan untuk ayam dengan memanfaatkan limbah kulit pisang. Masyarakat diajak mencoba sendiri bagaimana kulit pisang yang biasanya hanya terbuang dapat diolah menjadi pakan alternatif yang ekonomis. Prosesnya sangat sederhana, kulit pisang dipotong kecil-kecil, kemudian direbus hingga lunak, lalu dicampurkan dengan dedak sebelum diberikan kepada ayam.
      Kegiatan ini menunjukkan bahwa bahan pangan lokal yang melimpah di Desa Bareng dapat dimanfaatkan secara optimal, bahkan hingga limbahnya. Inovasi ini tidak hanya membantu mengurangi biaya pakan, tetapi juga memberikan solusi ramah lingkungan sekaligus menambah nilai guna dari pisang yang menjadi potensi utama desa.
      Seluruh rangkaian kegiatan pelatihan ternak ayam dan pembuatan pakan ternak berbasis limbah kulit pisang di Desa Bareng menjadi bukti nyata bahwa pemanfaatan potensi lokal mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Melalui program "PITA EMAS: Pisang dan Ternak Ayam, Ekonomi Mandiri Atasi Stunting", warga tidak hanya mendapatkan ilmu tentang budidaya ayam, tetapi juga praktik langsung merakit kandang, menerima sarana pendukung, hingga mempelajari inovasi sederhana dalam pembuatan pakan alternatif.
      Lebih dari sekadar kegiatan pelatihan, program ini menghadirkan solusi yang menyeluruh yaitu menyediakan ternak, memberikan peralatan pendukung, memperkenalkan teknologi tepat guna, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi. Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan yang diperoleh akan terus dilanjutkan dalam kehidupan sehari hari. Harapannya, melalui kemandirian dalam beternak ayam dan pemanfaatan pisang sebagai pakan tambahan, Desa Bareng dapat memperkuat ketahanan pangan keluarga sekaligus menurunkan  angka stunting. Program ini menjadi contoh bahwa langkah sederhana berbasis potensi lokal dapat menjawab persoalan gizi dan ekonomi masyarakat, jika dikelola dengan konsisten dan dilakukan secara bersama-sama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI