Itu aku (hutan) tentang tajuk-tajukku rimbun memberi tanda
Harmoni itu yang ku mau, bukan (ter/di) cabut, bukan pula tercerabut
Pelangi selepas hujan pun tampaknya sulit melihat rebah tak berdayaku
Tanda kata nyata bicara berlawanan kata dengan nasibku kini yang tak kunjung membaik
Gumamku tentang sakit penyakitku
Rinai rintik seolah menjadi hamoni semu karena tak sanggup menahan rebah tak berdayaku
Rebahku sebagai penanda aku tak lagi mampu menyerap setiap rintik atau ketika badai datang
Semua mengata-ngataiku sebagai bencana dan tak bersahabat dan lain sebagainya
Apa salah dan dosaku hingga aku dikatai sebagai biang bencana dan sebagainya itu
Tanda nyata bicara tentang nasibmu, semua tertuju padamu