Pada kesempatan ini aku ingin bercerita, sebelum bercerita perkenalkan namaku sampah.
Inilah ceritaku;
Dari dulu hingga kini tak kunjung usai, aku (sampah) selalu diperbincangkan,
Sampah karena selalu dibuang dan selalu menjadi masalah.
Tak jarang juga aku menjadi berkah, tetapi itulah aku.
Ya karena namaku, sampah.
Sampah dan lagi-lagi sampah demikian orang menyebut namaku. Adapun keluargaku seperti sampah plastik, sampah-sampah rumah tangga dan sampah industri.
Banyak slogan  tentang aku; Jika sampah diperhatikan makan memberi berkah. Demikian pula bila aku diperdulikan dan memanfaatkanku dengan bijaksana maka aku akan memberi manfaat.
Caci maki sering ku terima karena aku hanya setumpuk sampah. Sayangnya aku terlanjur menumpuk segenap penjuru dari ujung kampung hingga ke penjuru negeri hingga negeri antah berantah di bumi ini.
Namaku memang sampah, tetapi bukan aku sesungguhnya menjadi sumber pertama penyebab.
Karena jika aku diperhatikan maka aku bukan penyebab, sebaliknya jika tidak diperhatikan maka aku dikata-katai sebagai penyebab utama.