Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Orangutan Disebut sebagai Spesies Kunci?

19 Januari 2018   15:49 Diperbarui: 20 Januari 2018   04:06 4020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangutan yang mendiami Taman Nasional Gunung Palung. Foto dok. Brodie Philp, Yayasan Palung (GPOCP)

Di dunia, tercatat hanya ada empat kera besar  mendiami bumi  ini dan yang tersisa atau masih bertahan hidup. Empat kera besar yang ada di dunia tersebut terdapat di dua benua; Afrika dan Asia. Kera besar tersebut adalah Gorilla, Simpanse, Bonobo yang mendiami benua Afrika. Sedangkan kera besar lainnya adalah orangutan, yang terdapat di Asia, lebih tetapnya di Indonesia (Pulau Sumatera dan Kalimantan).

Orangutan Kalimantan (Bornean Orangutan) memiliki 3 subspesies; Pongo pygmaeus pygmaeus, Pongo Pygmaeus Wrumbii, Pongo pygmaeus morio

Orangutan Kalimantan tersebar di seluruh wilayah Kalimantan, kecuali Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Orangutan memiliki tiga sub spesies yaitu; Pongo pygmaeus pygmaeus, Pongo wrumbii yang sebarannya di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan di Kalimantan Timur adalah Pongo pygmaeus morio. Sedangkan di luar wilayah Indonesia, orangutan terdapat di Malaysia yaitu di wilayah Sabah; Pongo pygmaeus morio dan di Sarawak; Pongo pygmaeus pygmaeus.

Orangutan Sumatera (Sumatran Orangutan) Orangutan dengan nama latin Pongo abelli habitat hidupnya di Sumatera. Pada bulan Oktober 2017 tahun lalu, para peneliti dunia menemukan Spesies baru orangutan dengan nama Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis)habitat hidupnya di Sumatra Utara.

Semoga saja orangutan sebagai spesies kunci bisa bertahan dan lestari dalam situasi yang semakin terancam di habitat hidupnya. Semoga...

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun