Orangutan di tipe sarang A, saat beristirahat di hutan hujan Gunung Palung Foto dok. Tim Laman dan Yayasan Palung
Sarang orangutan tipe C. Foto dok. Sulutdaily
Tipe Sarang D: Hampir seluruh ranting dan daun dari sarang sudah mulai mengering. Sarang sudah mulai berlobang. Usia sarang biasanya sudah berumur ± 3 minggu.
Sarang orangutan tipe D. Foto dok. Yohanes Kurnia Irawan, Travel KOMPAS
Tipe Sarang E: Semua daun dan ranting sudah mengering, sebagian besar dari sarang sudah berlubang (biasanya tersisa ranting-ranting dari sisa-sisa sarang. Sarang tipe E biasanya sarang lama dari orangutan. Biasanya berumur 1 bulan hingga lebih.
Sang Orangutan tipe E. Foto dok. BOSF 2015, Deny
Seperti diketahui pula, orangutan selalu membuat sarang baru dan meninggalkan sarang yang lama. Untuk sarang lama, khususnya sarang tipe A yang pernah didiami orangutan dan sarang tipe B pernah sesekali orangutan mendiami sarang lama tetapi kebanyakan orangutan selalu membuat sarang baru.
Untuk ketinggian rata-rata sarang orangutan di atas pohon adalah ada pada ketinggian antara 5-7 meter, ada pula yang di ketinggian 11-20 meter di hutan dataran rendah. Orangutan yang memiliki bayi, biasanya membuat sarang tidak terlalu tinggi (5-7 meter). Sedangkan orangutan yang dewasa, jantan dan betina yang memiliki anak menjelang dewasa berusia 7-8 tahun (anak orangutan yang akan segera pisah dengan ibunya) lebih suka membuat sarang di ketinggian 11-20 meter.
Orangutan yang mungkin boleh dikata merupakan saudara tua dari manusia adalah satwa langka yang hidupnya di alam liar saat ini semakin sulit membuat sarang karena habitatnya dari tahun ke tahun semakin berkurang dan terancam. Perlu kepedulian bersama untuk menjaga, melindungi dan melestarikan orangutan agar orangutan masih boleh membuat sarang dan berkembang biak. Semoga saja...