Dillenia borneensis (Simpur Laki). foto dok. Yayasan Palung
Dysoxylum cyrtobotryum (Lantupak). foto dok. Yayasan Palung
Berdasarkan hasil penelitian di Stasiun Riset Cabang Panti, orangutan mengkonsumsi lebih dari 300 jenis tumbuhan yang terdiri dari: 60% terdiri dari buah, 20% bunga, 10% daun muda dan kulit kayu serta 10% serangga (seperti rayap). Tumbuhan dominan yang dikonsumsi buahnya oleh orangutan adalah dari family Sapindaceae/sapindales (rambutan, kedondong, matoa dan langsat), Lauraceae (alpukat, dan medang), Fagaceae (petai dan kacang kedelai atau termasuk jenis kacang-kacangan), Myrtaceae/myrtales (jenis jambu-jambuan), Moraceae (ficus/kayu ara) dll. Kesemua buah-buahan hutan tersebut, setidaknya itulah yang paling digemari oleh burung enggang dan orangutan beserta satwa lainnya seperti kelempiau dan kelasi.
Ketersediaan buah-buah hutan yang masih dapat dijumpai di Kalimantan, lebih khusus di Lubuk baji dan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) sedikit banyak sebagai penanda hutan di wilayah tersebut dapat dikatakan masih baik ini sebagai anugerah yang terindah bagi ragam satwa. Mengingat, ragam satwa dan jenis burung masih betah, mudah dan nyaaman untuk memperoleh makanan mereka di habitat hidup mereka.
Mengapa buah-buahan hutan begitu penting bagi satwa?. Salah satu jawabannya adalah buah-buahan banyak mengandung nutrisi seperti lemak, protein dan karbohidrat yang fungsinya untuk energi daya jelajah dan untuk meningkatkan hormon bagi perkembangbiakan mereka (orangutan dan beberapa satwa lainnya). Rutinitas memakan buah-buah hutan seperti yang dilakukan oleh satwa/primata ibarat seperti bermain bergelantungan dari pohon satu ke pohon lainnya. Demikian juga enggang, kepak sayap dan teriakan suara khas yang menjadi tanda sorak sorai mereka saat memakan buah-buahan seperti buah kayu ara.
Ragam tumbuh-tumbuhan seperti anggrek hutan menjadi pelengkap keindahan alam ketika tumbuh mekar berpadu menjadi satu dengan tumbuh-tumbuhan yang berbuah.
Untuk mencapai wilayah Lubuk Baji, diperlukan waktu untuk sampai kurang lebih 1,5- 2 jam perjalanan dari Dusun Begasing, Desa Sedahan Jaya, Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalbar. Di Lubuk Baji, Pesona Alam lainnya dapat dijumpai seperti Air terjun dan pemandangan dari Batu Bulan begitu memnjakan mata untuk melihat sebagian KKU dari jarak ketinggian 800 meter  dari permukaan laut. Di Lubuk Baji, kerap kali dijadikan tempat untuk fieldtrip dan belajar secara langsung di alam oleh banyak pihak seperti sekolah dan pengunjung wisata dari dalam dan luar negeri.