Mohon tunggu...
Budy Utama
Budy Utama Mohon Tunggu...

berjuang mewujudkan impian...dan terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Mana Kita Memulai Lagi untuk Menyatukan Visi dan Misi Bernegara

11 Desember 2009   06:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi, menggiring kita supaya mencintai karena banyaknya sebuah perbedaan. Dan selama perbedaan2 itu memberikan warna yang positif untuk membangun bangsa adalah asset bagi kita untuk tampil menjadi bangsa yang gemilang. Dan sudah seharusnya kita tidak ditutupi mata dan hati kita dengan perbedaan2 itu, pada dasarnya sebenarnya kita sebagai bangsa yang besar juga mempunyai impian dan cita2 yang sama, yakni: membawa warga negara dan bangsa ini menjadi lebih aman, sejahtera, berdaya saing, beradab, dan tampil sebagai negara yang maju secara intelektual, secara teknologi dan edukasi nya. Ketika para wakil rakyat hadir di majelis permusyawaratan mereka adalah tokoh pemimpin yang mengutamakan visi negara ini terwujud. Pemimpin eksekutuif dan pembantu2nya pun adalah pengemban tugas kenegaraan yang harus rela berkorban demi kepentingan semua, kepentingan yang akan mewujudkan negara yang kuat. Sikap negarawan adalah sikap seorang leader yang mampu tampil menjalankan amanat rakyat, dan tentunya elemen masyarakat negara pada tataran manapun adalah punya naluri memperbaiki keadaan, bukan justru sebaliknya memperkeruh suasana menjadi semakin terpuruk. Sudah saatnya kita mengingat lagi visi, impian dan cita2 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan, 50 tahun ke depan, bahkan ratusan tahun yg akan datang supaya negara ini memberikan kesejahteraan, keamanan, kemajuan, peningkatan kualitas hidup. Dan kita akan merasakan kualitas dari isi kepala para pemimpin dengan melihat gerak gerik serta tingkah upaya mereka mewujudkan negara yang lebih baik, secara edukasi, secara teknologi, mampu menawarkan konsep yang terbaik. Persamaan dan perbedaan adalah asset yang sangat berharga, jangan pernah kita mengambil tindakan perbedaan yang merusak di saat kita harus bahu membahu dalam mewujudkan persamaan cita2 kita sebagai warga dan negara yang akan tampil lebih baik. Dan Demokrasi akan memberikan kontrol yang baik kepada kita karena kita tidaka akan bisa memaksan kehendak kita karena di balik 250 juta jiwa ada begitu banyak perbedaan pendapat. Selama kita berfokus kepada persamaan yang postif maka kita akan membangun negara ini menjadi negara yang kokoh kuat tampil di kancah negara2 dunia yang mewujudkan keadilan, kesejahteraan, perdamaian. Sikap pemimpin yang benar akan mengambil keputusan yang tepat dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Tinggal bagaimana kita mengatur dari begitu banyak pengatur2 negeri ini yang tidak pernah lupa dengan visi negara dan kenegarawanannya. Anda, Saya, dan mereka yang hari ini memegang amanat rakyat akan bervisi yang sama tentang hari esok yang lebih baik. Tinggal mampukah kita meyatukan kembali visi dan misi negara yang kita cintai ini, mejadi makhluk2 pembangun, bukan menjadi persona2 perusak yang gembira melihat pihak2 lain merintih dalam penderitaannya. Supremasi hukum harus selalu kita junjung tinggi, dan jadilah bukti buat orang2 yang ada di sekitar kita, bukan sekedar mencari2 bukti dari pihak lain, sementara kita belum berbuat banyak untuk kebaikan, untuk mengkokohkan negara ini. Kita akan dikuatkan, akan disatukan dalam sebuah persaudaraan yang sejati tatkala dihadapkan pada kondisi dan lawan tertentu, tapi jangan pernah kita bercita2 sedikitpun untuk menjadikan saudara2 kita menjadi musuh2 kita, tapi lawanlah musuh kita bersama yakni: kemiskinan, kebodohan, pelecehan hukum, kesewenang-wenangan, dan egosentris yang ada di diri kita masing2. Jangan ada lagi stigma yang saling melecehkan antar generasi, karena idea akan selalu ada di setiap kehidupan ideologi. Kehidupan generasi kita ke depan lebih berharga dibanding pendiskreditan masa lalu. Sikap2 merusak dengan berdalih sebagai control sistem harus segera dieliminir dengan sikap negarawan yang tampil dalam memperbaiki. Itu semua dimulai dari lingkungan terkecil keluarga, dari sikap dan gaya bahasa yang terlontar dari seorang figur yang diperhatikan banyak orang. Segeralah kita mulai dari Sekarang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun