Mohon tunggu...
Cahya Afifah
Cahya Afifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Madzab Iqtishaduna

20 November 2017   17:43 Diperbarui: 20 November 2017   17:58 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

MAZAB IQTISHODUNA

 ( MUHAMMAD BAQIR ASH -- SHADR)

                           

Falsafatuna dan Iqtishaduna telah menonjolkan Muhammad Baqir Ash-Shadr sebagai pemikir kebangkitan Islam terkemuka. Sistem falsafah dan ekonomi alternatif ini disempurnakan melalui masyarakat dan institusi. Dalam Falsafatunadan Iqtishaduna, Baqir Shadr mengemukakan kritik yang serius terhadap aliran marxisme dan kapitalisme. Buku ini baik dari segi sturuktur mahupun metodologi, tak diragukan lagi inilah sumbangsih paling serius dan paling banyak dipuji dalam bidang ini. 

Mazhab ini dipelopori oleh Baqir as-sadr dengan bukunya yang fenomenal yaitu Iqtishaduna (ekonomi kita). Mungkin sebelumnya anda bertanya-tanya siapakah Baqir as-sadr, Muhammad Baqir al-Sadr dilahirkan di Kadhimiyeh pada 25 Dzulqaidah 1353 H/ 1 Maret 1935 M. Datang dari suatu keluarga yang terkenal dari sarjana-sarjana Shi'ite dan para intelektual islam, Sadr mengikuti jejak mereka secara alami. Beliau memilih untuk belajar studi - studi islam tradisional di hauzas (sekolah-sekolah tradisional di Iraq), di mana Beliau belajar fiqh, ushul dan teologi. Beliau adalah ulama syiah irak terkemuka, pendiri organisasi hizbullah di Lebanon. Ayatullah Muhammad Baqir Ash Shadr memang berpendapat sejatinya Ekonomi Islam hanya mencakup doktrin dan gagasan fundamental yang telah diatur oleh Islam dalam hal hubungan muamalah namun bukan berarti ada pemisahan atas dua dasar ruang lingkup mereka yang berbeda. Karena dengan begitu, tulis Shadr, kita akan memandang karakteristik doktrinal dan karakteristik keilmuan sebagau dua hasil dari ruang lingkup yang berbeda (Ash Shadr, 2008: 82).

Mazhab ini berpendapat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan dengan islam. Ekonomi tetap ekonomi dan islam tetap islam. Keduanya tidak akan pernah dapat dipersatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif. Yang satu anti islam sedangkan yang lainnya Islam.

 

Menurut perbedaan filosofi ini berdampak pada perbedaan cara pandang keduanya dalam melihat masalah ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, masalah ekonomi muncul karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas dan ketersediaan sumber daya yang terbatas. Mazhab Baqir menolak pernyataan ini, karena menurut mereka Islam tidak mengenal sumber daya yang terbatas.

Seperti yang ada di dalam Alquran " Sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dalam ukuran yang setepat-tepatnya (54:49). Oleh karena itu segala sesuatunya telah terukur dengan sempurna, Allah telah memberikan sumber daya yang cukup bagi seluruh manusia di dunia. Pendapat bahwa keinginan manusia tidak terbatas juga ditolak. Contohnya Manusia akan berhenti minum jika dahaganya telah terpuaskan.

(2)

Artinya:" yang kepunyaan  --  Nya lah kerajaan langit da bumi,  dan dia tidak mempunyai anak dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan-Nya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukuran dengan serapi  - rapinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun