Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Datang, Airnya Tidak Tahu Jalan Pulang

24 Januari 2019   08:52 Diperbarui: 24 Januari 2019   09:38 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BTN Antara (foto:Istimewa).

Tidaklah salah menyatakan bahwa bulan Januari dimaknai "Hujan Sehari-hari" benar saja intensitas hujan di bulan Januari memang seperti kondisinya.

Apapun dalihnya, fakta berbicara bahwa Januari merupakan ideom dari hujan sehari-hari, dampaknya bermacam-macam. Mulai banjir, pohon tumbang hingga rumah hanyut

Paling mudah kita jumpai adalah berita banjir melanda Indonesia. Kali ini khusus kota Makassar saja, lantaran saya sendiri Pujakesuma alias Putera Jawa Kelahiran Sumatera tepatnya kota Palembang yang kebetulan lokasi mencari nafkahnya di kota Makassar.

(BTN Kodam 3 Makassar).
(BTN Kodam 3 Makassar).
Hujan belakangan disertai angin dahsyat ini cukup menguras tenaga, materi serta emosi. Dampak dari hujan tersebut adalah banjir begitu hebat, salah satu contohnya di Perumahan BTN Kodam 3 Makassar, di Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, terendam banjir, hingga setinggi leher orang dewasa pada Rabu (23/1/2019) lalu.

Diakui bahwa Perumahan tersebut memang diketahui merupakan salah satu titik langganan banjir di Kota Makassar.

Rendaman banjir tersebut bukannya tanpa sebab. Salah satu penyebabnya tentulah terganggunya drainase, selain itu terjadi pendangkalan sungai yang lokasinya tidak jauh dari BTN Kodam 3 Makassar.

Akibatnya, warganya pun terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, masjid, rumah susun, dan lainnya. Ketinggian luapan airnya bervariasi, bahkan ketinggian air mencapai 170 cm. Selain genangan air hujan, banjir juga disebabkan air sungai yang meluap.


Akar masalahnya bermuara dari drainase yang kurang proporsional juga pendangkalan sungai disertai budaya menjaga kebersihan lingkungan masih minim. Selain dari pada itu mudahnya perizinan investor kakap menyebabkan air tidak tahu jalan pulang.

Penasaran akan lokasinya silahkan datang melalui Jalan Poros Paccerakkang menuju Perumahan BTN Kodam 3 Makassar. Ketika musim penghujan seperti ini ketinggian air di ruas jalan yang juga menghubungkan Kota Makassar dengan Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Moros, mencapai pinggang orang dewasa.

img-20190124-wa0001-5c4923b0ab12ae4a036b3658.jpg
img-20190124-wa0001-5c4923b0ab12ae4a036b3658.jpg
Rendaman banjir pun terjadi di Jalan Bilawaiyah RW 2 RT 8 dan RT 3 Kelurahan Panaikang hingga Rabu dini hari atau Kamis (24/1/2019). 

Selain BTN Kodam 3-Paccerekkang langganan banjir menghampiri BTN Antara, Perum. BPS I serta perumahan lain yang tersebar di Kota Anging Mamiri. Kabupaten tetanggapun tak luput terendam banjir sehingga melumpuhkan aktivitas warga.

Hingga saat ini tingginya intensitas hujan belum sudi beranjak dari Kota Daeng 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun