Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seperti Apa "Nikmatnya" Ritual Mudik di Hari Raya

11 Juni 2018   09:06 Diperbarui: 11 Juni 2018   09:21 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat saat ini usia manusia terus menerus berkurang tentu sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik, serta masa cuti yang terbatas menjadi alasan tersendiri.

Rasa kangen kepada orang tua Niatan untuk mudik memang ada, akan tetapi perbedaan pendapat dengan orang rumah terkadang niat itu urung terlaksana.

Berhubung orang tua berpisah tempat tinggal, maka mau tidak mau harus mengalah salah satu. Misalnya tahun ini saya ingin ke Palembang. Memanfaatkan hari raya ini ongkos naik pesawat ke Palembang melonjak cukup signifikan, kisaran 2 jutaan perorang, apabila pemudiknya sebanyak 5 orang berarti sudah merogoh kocek 10 juta rupiah satu kali jalan, pun demikian pulangnya, total pergi-pulang harus membeli tiket pesawat untuk 5 sebanyak 20 juta rupiah.

Sebagaimana kita ketahui seberapa besar penghasilan seorang ASN. Perjalanan ke Palembang membutuhkan waktu tempuh lebih kurang 3 jam. Sampai dirumah harus istirahat total karena kelelahan dalam perjalanan, dan rasa lelah akan dirasakan pemudik saat arus balik.

Cuti bersama dari pemerintah tidak menjadi jaminan, pemudik akan tepat waktu masuk kerja, dikarenakan beberapa halangan ditengah perjalanan, itu pemikiran saya, tentu orang lain memiliki alasan yang berbeda juga.   

Sehingga harus saya katakan, seperti apa "nikmatnya" ritual mudik itu?

Apapun perbedaan itu, dihari kemenangan ini saya berserta keluarga di tanah rantau mengucapkan, Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah. "Taqobbalallahu Minna Waminkum, Barakallahu Fiikum". 

 

Makassar, 11 Juni 2018 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun