Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Hukum Berdaulat di Tanah Jawa #3

4 Desember 2019   11:15 Diperbarui: 4 Desember 2019   11:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelanjutan dari dua Kerajaan Kalingga ini akan erat hubungannya sama Kerajaan Sunda-Galuh. Nah, disini nih yang bakal rada ruwet nelusurinnya. Stay with me, coba akan saya telusurin dengan cara semudah mungkin tapi in Syaa Allah tetep berdasarkan sumber buku yang jelas. 

Oiya, untuk segmen ini aja, tolong nama nama yang bakal disebutin diinget ya. Gausah dihapal, diinget aja sampe segmen ini selesai hehe. Biar gampang ngikutin ceritanya.

Udah disinggung di artikel sebelumnya, Tarumanegara pecah jadi Sunda dan Galuh. Sunda dibawah kepemimpinan Tarusbawa dan Galuh ganti ganti terus rajanya karena banyak masalah.

Masalah Galuh memuncak sampe Raja Bratasenawa dikudeta sama adiknya yang bernama Purbasora. Bratasenawa yang punya kedekatan emosional dengan Tarusbawa kabur ke Sunda minta suaka. 

Di kerajaan Sunda, ada seorang bangsawan Galuh yang nikah sama anak Tarusbawa, bangsawan ini bernama Sanjaya. Karena dia keturunan Galuh, dan Bratasenawa itu pamannya sendiri, akhirnya Sanjaya nyusun rencana untuk nyerang Purbasora dan memulihkan tahta pamannya. 

Sayangnya, rencana itu baru terealisasi dan Purbasora berhasil dibunuh setelah Tarusbawa dan Bratasenawa wafat. Akhirnya 2 kerajaan itu kosong pemimpin. Karena Sanjaya berhak atas Tahta Sunda lewat istrinya, otomatis dia naik tahta jadi Raja Sunda. Tapi Galuh juga kosong nih,  akhirnya Sanjaya ngasih tahta galuh ke adik Purbasora, Demunawan.

Penunjukan ini ga disetujuin sama bapaknya Purbasora. Bapaknya nganggap penunjukan ini cuma sebagai akal akalan Sanjaya aja milih raja yang lemah terus ntar disikat sama Sanjaya. Ya ada yang ga setuju, jadi gajadi Demunawan naik tahta dan Sanjaya sendiri yang megang tahta Galuh. Jadilah Sanjaya ni Raja Sunda-Galuh.

Selama jadi Raja di Sunda-Galuh, Kerajaan Kalingga tetangganya udah kehilangan Ratu Perkasanya. Dan udah kebagi 2 jadi utara dan selatan. Sanjaya liat peluang nih, akhirnya ekspansi lah dia ke beberapa wilayah. Kalingga Utara pun kena sikat sampe tunduk dibawah Sanjaya. 

Ga cukup sampe situ, Sanjaya pun melirik Kalingga Selatan, akhirnya diserang juga wilayah Selatan. Akhirnya, Kerajaan Sunda-Galuh berhasil dapet banyak banget wilayah. Bahkan, Sunda-Galuh berani angkat kepala dihadapan Sriwijaya ketika Raja Indrawarman menuntut beberapa wilayah Tarumanegara. Mungkin ini bagian dari Mitra Pasamayan. Tapi karena ketika itu Sunda-Galuh kuat, tentara Sriwijaya bisa takluk dan gajadi ngambil wilayah bekas Tarumanegara. 

Setelah dapet wilayah Kalingga Selatan, muncul keinginan di hati Sanjaya untuk merintah disana. Akhirnya beneran, Sanjaya pindah ke Kalingga Selatan dan berusaha membangun sebuah kerajaan baru di wilayah "Mataram". Tingkah unik Sanjaya ini ngebuat Kerajaan Sunda-Galuh ditinggalin. Akhirnya, Sanjaya ngasih tahta Sunda-Galuh ke Permana Dikusumah, Cucu Purbasora. Terus Sanjaya ngangkat anaknya sendiri bernama Temperan untuk jadi Patih, untuk ngawasin pemerintahan Premana Dikusumah.

Setelah Premana Dikusumah naik, banyak intrik yang terjadi dan berujung pada pecah lagi Sunda dan Galuh. Sementara itu,  Sanjaya udah berhasil bikin Kerajaan baru yang berdaulat di wilayah Jawa Tengah Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun