Mohon tunggu...
Fathan Winarto
Fathan Winarto Mohon Tunggu... Penulis - History and Theology Story-Teller

Hobi Baca Sejarah, Terbuka Untuk Diskusi Masalah Agama, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Cairo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Hukum Berdaulat di Tanah Jawa #3

4 Desember 2019   11:15 Diperbarui: 4 Desember 2019   11:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     

Di artikel sebelumnya kita udah dapet satu cerita tentang gimana kehebatan kedaulatan hukum di Tanah Jawa ketika Ratu Shima berkuasa, nah ini cerita satu lagi nih.

Seperti yang udah disinggung kalo di Jawa udah ada perkampungan orang Melayu sejak lama. Ini menunjukan persahabatan antara kedua wilayah. Bahkan, Ratu Shima pun asalnya dari Melayu, makanya hubungan antara Jawa dan Melayu tuh erat.

Nah di suatu masa, sekitar tahun 683 M, Sriwijaya di Sumatera nyerang dan naklukin kerajaan Melayu (Sekarang wilayah Malaysia). Kerajaan Sunda dan Jawa yang punya hubungan erat dengan Kerajaan Melayu jelas pada ngamuk. Dua kerajaan sepakat untuk ngutuk tindakan kerajaan Sriwijaya.

Walaupun ketika itu Sriwijaya lagi kuat kuatnya, keliatannya mereka juga ga mau nyari banyak musuh. Sriwijaya pun ngirim utusan ke Kerajaan Sunda dan Jawa untuk mendiskusikan perdamaian dan kompromi. 

Tapi dari utusan yang dikirim, cuma Kerajaan Sunda aja yang sepakat untuk damai sama Sriwijaya. Perdamaian ini tertulis pada sebuah Prasasti yang disebut dengan Mitra Pasamayan. Isinya agar 2 kerajaan saling membantu bukan saling menyerang.

Kerajaan Kalingga yang dipimpin Ratu Shima lebih tegas. Karena memang Ratu Shima berasal dari Melayu, akhirnya ga mau tuh Kalingga damai damai sama Sriwijaya.

Karena ketika itu angkatan perang Kalingga lagi kuat kuatnya, dan ada kemungkinan Pasukan Sriwijaya juga masih capek setelah invasi Melayu, Sriwijaya ga bales gestur "nyolot" Kalingga dengan serdadu.

Yang akhirnya Sriwijaya lakuin, sekitar Tahun 686 M, Sriwijaya ngeluarin Prasasti Kotakapur yang isinya celaan atas tanah Jawa yang ga mau "tunduk" sama Sriwijaya. Tapi bukan berarti ini akhir persaingan Sriwijaya-Jawa, bakal muncul lagi nanti clash clash antara Sriwijaya - Jawa.

Bulan ke bulan berlalu, tahun berganti tahun, Ratu Jay Shima pun wafat. Sebelum wafat, sang Ratu mewasiatkan agar negri Kalingga dibagi 2; Selatan dan Utara. Yang utara dikasih ke putrinya yaitu Dewi Parwati, yang Selatan dikasih ke putranya Narayana.

Setelah 2 kerajaan ini berdiri, ga banyak sumber yang nyebutin apa aja yang dilakuin duo bersaudara di kerjaannya masing masing. Cuma diketahui setelah Narayana wafat, dia diganti sama anaknya Dewa Singha.

Kelanjutan dari dua Kerajaan Kalingga ini akan erat hubungannya sama Kerajaan Sunda-Galuh. Nah, disini nih yang bakal rada ruwet nelusurinnya. Stay with me, coba akan saya telusurin dengan cara semudah mungkin tapi in Syaa Allah tetep berdasarkan sumber buku yang jelas. 

Oiya, untuk segmen ini aja, tolong nama nama yang bakal disebutin diinget ya. Gausah dihapal, diinget aja sampe segmen ini selesai hehe. Biar gampang ngikutin ceritanya.

Udah disinggung di artikel sebelumnya, Tarumanegara pecah jadi Sunda dan Galuh. Sunda dibawah kepemimpinan Tarusbawa dan Galuh ganti ganti terus rajanya karena banyak masalah.

Masalah Galuh memuncak sampe Raja Bratasenawa dikudeta sama adiknya yang bernama Purbasora. Bratasenawa yang punya kedekatan emosional dengan Tarusbawa kabur ke Sunda minta suaka. 

Di kerajaan Sunda, ada seorang bangsawan Galuh yang nikah sama anak Tarusbawa, bangsawan ini bernama Sanjaya. Karena dia keturunan Galuh, dan Bratasenawa itu pamannya sendiri, akhirnya Sanjaya nyusun rencana untuk nyerang Purbasora dan memulihkan tahta pamannya. 

Sayangnya, rencana itu baru terealisasi dan Purbasora berhasil dibunuh setelah Tarusbawa dan Bratasenawa wafat. Akhirnya 2 kerajaan itu kosong pemimpin. Karena Sanjaya berhak atas Tahta Sunda lewat istrinya, otomatis dia naik tahta jadi Raja Sunda. Tapi Galuh juga kosong nih,  akhirnya Sanjaya ngasih tahta galuh ke adik Purbasora, Demunawan.

Penunjukan ini ga disetujuin sama bapaknya Purbasora. Bapaknya nganggap penunjukan ini cuma sebagai akal akalan Sanjaya aja milih raja yang lemah terus ntar disikat sama Sanjaya. Ya ada yang ga setuju, jadi gajadi Demunawan naik tahta dan Sanjaya sendiri yang megang tahta Galuh. Jadilah Sanjaya ni Raja Sunda-Galuh.

Selama jadi Raja di Sunda-Galuh, Kerajaan Kalingga tetangganya udah kehilangan Ratu Perkasanya. Dan udah kebagi 2 jadi utara dan selatan. Sanjaya liat peluang nih, akhirnya ekspansi lah dia ke beberapa wilayah. Kalingga Utara pun kena sikat sampe tunduk dibawah Sanjaya. 

Ga cukup sampe situ, Sanjaya pun melirik Kalingga Selatan, akhirnya diserang juga wilayah Selatan. Akhirnya, Kerajaan Sunda-Galuh berhasil dapet banyak banget wilayah. Bahkan, Sunda-Galuh berani angkat kepala dihadapan Sriwijaya ketika Raja Indrawarman menuntut beberapa wilayah Tarumanegara. Mungkin ini bagian dari Mitra Pasamayan. Tapi karena ketika itu Sunda-Galuh kuat, tentara Sriwijaya bisa takluk dan gajadi ngambil wilayah bekas Tarumanegara. 

Setelah dapet wilayah Kalingga Selatan, muncul keinginan di hati Sanjaya untuk merintah disana. Akhirnya beneran, Sanjaya pindah ke Kalingga Selatan dan berusaha membangun sebuah kerajaan baru di wilayah "Mataram". Tingkah unik Sanjaya ini ngebuat Kerajaan Sunda-Galuh ditinggalin. Akhirnya, Sanjaya ngasih tahta Sunda-Galuh ke Permana Dikusumah, Cucu Purbasora. Terus Sanjaya ngangkat anaknya sendiri bernama Temperan untuk jadi Patih, untuk ngawasin pemerintahan Premana Dikusumah.

Setelah Premana Dikusumah naik, banyak intrik yang terjadi dan berujung pada pecah lagi Sunda dan Galuh. Sementara itu,  Sanjaya udah berhasil bikin Kerajaan baru yang berdaulat di wilayah Jawa Tengah Selatan.

Kerajaan baru yang berada di wilayah Mataram, dan mencakup wilayah bekas Kalingga itu disebut Kerajaan Medang, atau dikenal juga dengan Mataram Kuno. Wilayah ini bakal jadi kerajaan lagi nanti di masa Mataram Islam.

Oke, itu dia gimana geliat Kalingga dari masa jayanya sampe masa runtuhnya oleh Sanjaya. Setelah ini, bahasan akan lanjut ke Kerajaan Sanjaya yaitu Kerajaan Medang.

Seri artikel Kalingga ini saya tutup dulu. Jas merah dan sampe ketemu di artikel selanjutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun