Mohon tunggu...
Pinto Buana Putra
Pinto Buana Putra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pencari penjelasan rasional kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Partisipasi Pemuda terhadap Politik Indonesia

6 November 2014   04:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

28 Oktober 1928, beberapa individu berkumpul untuk merumuskan nasib bangsa Indonesia, disana mereka bersumpah untuk bersatu agar bangsa indonesia bisa terbebas dari penjajahan dan berdaulat untuk menentukan nasib bangsanya sendiri. Hal yang menarik di sini adalah para individu-individu yang berkumpul tersebut merupakan para pemuda dan kaum terpelajar di era tersebut.

Sejarah juga mencatat beberapa pergerakan yang menentukan perubahan nasib bangsa Indonesia. Kaum muda lah yang memberi andil dalam perubahan tersebut. Akhirnya reformasi menjadi salah satu kisah yang memberi efek terbesar selama tanah Indonesia ini berdiri.

Saat ini pergolakan politik di Indonesia sangat mengkhawatirkan, apalagi tingkah elite-elite politik yang tidak normatif. Para politikus hanya memikirkan kepentingan kelompok tertentu atau partainya. Di tambah dengan praktik KKN para politikus,birokrat,stakeholder dan pemangku jabatan lainya. Apakah ini cita-cita reformasi yang di gaungkan oleh pemuda Indonesia pada Mei 1998?

Terlebih saat sekarang ini maraknya muncul sikap apatis pemuda terhadap percaturan politik di Indonesia. Mereka seolah tak peduli dan alergi terhadap kata-kata yang berkaitan dengan “politik”. Politik di anggap barang haram dan tidak patut untuk di lihat. Hal ini seakan mereka Buta Politik dan bangga akan hal itu.

Buta Politik


“Buta yang terburuk adalah buta politik. Dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup,harga makana, harga rumah, harga obat, semuanya bergantung pada keputusan politik.Orang yang buta politik begitu bodoh sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia benci politik. Si dungu ini tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri yang terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional”

Bertolt Brecht (Penyair Jerman)

Memang tidak sedikit para pemuda di Indonesia merasa politik itu kotor,beberapa pendapat memunculkan adanya tedensi untuk tidak berpartisipasi politik. Sebenarnya itu bukan politiknya yang kejam, namun penyalahgunaan legitimasi politik oleh praktisi politik tersebut. Padahal kehidupan berbangsa dan bernegara ini dapat kita perbaiki melalui politik. Dengan jalan politiklah kesejahteraan rakyat dan kedaulatan Indonesia dapat tercapai.

Seharusnya kita sebagai pemuda yang terpelajar dan calon pemimpin bangsa ini sadar akan hal demikian. Bangsa ini tidak mungkin jalan ke arah yang lebih baik dengan sendirinya bersamaan sikap apatis yang kita banggakan. Pemuda Indonesia harus mengkritisi para politikus yang sedang bergulat dengan berlindung di balik kata-kata “ untuk kepentingan rakyat”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun