Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Duh, Habis Dipuji Disuruh Ngutang

17 Oktober 2018   18:03 Diperbarui: 17 Oktober 2018   18:23 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu kita tahu beberapa waktu lalu IMF-World Bank di Bali telah selesai digelar. Dari gelaran tersebut, yang ramai diperbincangkan adalah  Direktur Pelaksanan IMF Christine Lagarde yang memuji perekonomian Indonesia yang katanya dikelola dengan sangat baik sehingga tidak membutuhkan pinjaman. Katanya begitu loh ya.

Namun, mengingat Indonesia baru saja tertimpa musibah yang masih membekas dibenak kita yakni tsunami di Sulawesi Tengah, World Bank justru menawari pinjaman 1 milliar dolar AS untuk pemulihan Palu-Donggala.

E dodo e, baru saja dipuji soal ekonomi malah sampai bilang ndak perlu pinjaman loh ya sekarang ditawari pinjaman alias disuruh ngutang, begitu maksudnya?

Tentu hal ini membuat banyak pihak bilang ada kejanggalan dengan respons pemerintah Jokowi terhadap penerimaan skema bantuan luar negri soal bencana Palu-Donggala. Tentu kalian ingat, pemerintah seperti melarang relawan asing yang ingin membantu Palu-Donggala.

Kok sepertinya pemerintah pilah-pilih soal bantuan asing ya?

Memang sih bantuan dari relawan sifatnya multidimensional tentu berbeda dengan bantuan yang ditawarkan Wolrd Bank dalam bentuk uang. Tetapi, bantuan-bantuan yang datang kan tidak seharusnya dipilih-pilih, kasihan saudara kita di sana yang memang membutuhkan banyak bantuan.

Katanya, tidak membutuhkan bantuan relawan asing, tapi kontras sekali saat World Bank yang justru menawarkan bantuan berupa utang untuk membantu pembangunan kembali Palu-Donggala yang porak poranda akibat bencana gempa dan tsunami dan disambut baik melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia memerlukan bantuan ini untuk pemulihan pasca bencana di wilayah tersebut, pendanaan ini penting dalam iklim ekonomi saat ini karena dengan suku bunga yang jauh lebih tinggi yang ditetapkan bank sentral AS dan adanya pengetatan likuiditas sehingga Indonesia sulit mendapatkan pembiayaan dari luar.

Jadi, seberapa pentingnya sih peran bantuan asing untuk pemulihan Sulteng pasca bencana?

Dalam kondisi kas negara yang kian tercekik, ditambah tekanan ekonomi global menempatkan Indonesia rawan menghadapi krisis, serta jumlah utang luar negeri yang sudah menggunung, akankah utang yang ditawarkan World Bank ini akan membantu atau malah menjerumuskan Indonesia ke dalam krisis?

World Bank juga melakukan politik pujian terhadap ekonomi Indonesia dan apakah jeratan utang pinjaman bencana ini merupakan bentuk "penjajahan" gaya baru ala World Bank? Selengkapnya dalam tulisan indepth berjudul "Jokowi Terjerat Utang World Bank?" di Pinterpolitik.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun