Mohon tunggu...
Pieter Lomma
Pieter Lomma Mohon Tunggu... profesional -

talk anything, share everything, for better thing, but I'm remains nothing.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Hello Sepak Bola Indonesia!!!

11 Februari 2016   04:19 Diperbarui: 11 Februari 2016   04:44 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyikapi perkembangan sepak bola di negeri tercinta yang sedang dilanda persoalan pelik ini, sekarang ini setidaknya ada dua kubu utama yang sedang berseberangan yaitu kubu pemerintah cq Kementerian Olah Raga VS PSSI cq Komite Ad Hoc PSSI.

Adakah point2 yang bisa dipakai sebagai landasan yang akhirnya mereka bisa bersinergi? atau simpul yang mana yang masih terus menjadi ganjalan sehingga berbagai usaha dan pertemuanpun berakhir buntu?

http://www.beritasatu.com/sepakbola/348447-pertemuan-pemerintah-dan-komite-adhoc-pssi-berakhir-buntu.html

Ini adalah interpretasi amatiran ala saya (bukanya takut diketawain atau kuwatir mendapat counter-attack dari yang berseberangan lho ...) tapi memang jujur adanya.  

Pertanyaan pertama adalah mengapa Pemerintah mengesankan bersikap dingin, alot dan kaku? Kalau di telaah lebih dalam sebetulnya inilah yang di inginkan Pemerintah dan masyarakat bola yang mendukungnya:

Kepengurusan PSSI dan networkingnya/ groupnya sudah tidak dipercaya lagi dengan melihat track recordnya di masa lalu, jadi mau dibentuk Komite Ad Hoc atau apalah namanya, ya namanya sudah cacat itu sudah susah untuk mengembalikan kepercayaan public. Dari dulu bukanlah systemnya  yang menjadi masalah, tetapi memang orang-orangnya yang cenderung punya interpretasi sendiri terhadap batasan-batasan atau statutes of FIFA,( tidak usah meminta saya membuktikan lah ya....kasusnya sudah terlau banyak ). Dari pemahaman bahwa yang bermasalah adalah "oknumnya" maka solusinya adalah perlu diganti "oknumnya" begitu kira-kira.  Tapi masalahnya Pemerintahkan tidaklah bisa serta merta mengganti orang2 dalam kepengurusan PSSI tersebut karena memang keberadaannya timbul dari system yang ada di PSSI itu sendiri dan bukan di angkat Pemenrintah. Tetapi walaupun Pemerintah tidak punya akses langsung terhadap system (organisasi) di PSSI, Pemerintah mempunyai kartu truf yang kalau sekali dikeluarkan PSSI bisa langsung lumpuh, dan kartu itu sudah di keluarkan sekarang, jadi pengertian yang seakan-akan PSSI itu independent dan tidak boleh ada intervensi pemerintah adalah salah, terbukti PSSI tidak bisa berbuat apa-apa.  

Lalu seperti apa sudut pandang PSSI dan masyarakt bola yang mendukungnya? (ingat ini masih interpretasi amatiran ala saya lho).

Mereka merasa didzolimi, faktanya kompetisi mati (efeknya sangat banyak, pemain kehilangan pekerjaan (income), bisnis makanan, kostum, transport, sponsor, penyiaran dll. Indonesia kena sanksi FIFA, rangking dunia terjun bebas, para pecinta bola dibikin kecewa tidak bisa melihat lagi tim2 kesayangannya dll dll. Belum lagi Indonesia tidak bisa ikut dalam event2 International lainya...

Apa yang mereka inginkan sekarang ini?, kembalikan semua yang hilang dari persepak-bolaan di Indonesia: hentikan intervensi sehingga sanksi FIFA dicabut, di ijinkannya bergulir kembali kompetisi dll dll. 

SUMMARY:

Pemerintah: Akar masalah persepakbolaan di Indonesia adalah "Oknum-oknum" dalam kepengurusan PSSI (bukan system atau statuta FIFA nya dan bukan juga organisasi/federasinya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun