Mohon tunggu...
Piere Barutu
Piere Barutu Mohon Tunggu... Administrasi - Citizen Journalism

Email : pierebarutu@gmail.com .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Idola ku Tertinggal di Malioboro Jogjakarta

24 November 2010   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cinta sejati takkan hilang dimakan waktu & usia

“Kisah ini dikutip dari curahan hati  seorang sahabat”

Walau semakin tua daging ini hanya untuk menunggumu, tetapi  kau katakan padaku       ” Sudahlah tak perlu dibahas lagi ” .

Padahal setiap tengah malam ku mengingat dan berdoa untukmu tetapi kau katakan ” Lupakan aku “

SEPERTINYA PERPISAHAN merupakan  jalan terbaik bagi kita yang masih mencinta

Sekitar 10 tahun yang lalu kami bertemu , di sebuah acara di Kota Jogjakarta - berangkat bersama dari Jakarta menuju kota budaya & pendidikan , kualihkan perhatian ini dari pengamen - pengamen jalanan yang sudah mulai beraksi di cerahnya hari, mata setengah ngantuk tertuju pada seorang gadis berkulit putih bersih berambut sepundak, siapa dia bisik hatiku, seiring bus yang membawa kami seorang temanku berkata ” berani nggak lu deketin dia”  ?

Siapa takut pikirku, apalagi saat itu aku belum memiliki pacar jadi sah- sah saja ngegebet itu cewek , apa mungkin karena aku ganteng dan berani…. ( percaya diri.oncom) bak gayung bersambut cewek ini senyum - senyum dan ramah diajak berkenalan.

Dimulailah acara kami di Candi Prambanan dengan seminar - seminar yang sedikit menjemukan, kumulailah gerilya untuk merebut hati gadis manis ini, dan apa daya gombalanku dan cekikkiannya membuat marah peserta seminar yang serius mengikuti acara tersebut, bodo amat pikirku.

Upssss…diluar dugaan rupanya ada kucing lain yang mengincar ikan  ini , ada peserta senior yang ternyata satu kampungnya di Sumatera yang juga naksir berat dan membututi Ia dari dulu. Enak tidak enak  perjuanganku tetap berlanjut, bahkan di tempat kami menginap telpon internal penginapan antar kamar kujadikan senjata untuk merayu yang efektif untuk pendekatan, hari berganti hari, kurasa kami sudah mulai jatuh cinta.

Sampai malam terakhir acara, kami bertamasya ke Malioboro , seumur hidupku baru sekali aku menginjakkan daerah yang tersohor ini, bersama beberapa teman, kami menikmati tengah malam Jogjakarta, eh eh eh …gangguan datang lagi seorang nona teman kami yang masih single, rupanya juga sudah curi - curi pandang dan sedikit bergerilya mendekatiku, tapi rupanya aku sudah kepincut dan ” TAK BISA KE LAIN HATI ” ( lagunya KLA PROJECT ), maka seperti angin lalu saja kuabaikan …godaan - godaan itu.

Malam semakin larut, udara semakin dingin perut kami sudah mulai lapar , kami hentikan kaki ini dan bersila di warung makan lesehan di Malioboro, entah mengapa aku dan dia sepakat memesan nasi hanya satu Piring , maka jadilah kami makan SEPIRING BERDUA ( mirip sebuah lagu dangdut ), duh ini momen percintaan anak manusia yang tak akan bisa terlupakan bagi ku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun