Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ekspor Ikan Melejit, Apresiasi Untuk Menteri Susi

16 Juni 2015   20:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 4399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejauh ini, menteri Susi Pudjiastuti adalah salah satu menteri dalam kabinet kerja yang benar-benar terlihat bekerja. Bukan semata “bekerja” tanpa output nyata seperti yang banyak terlihat dari pejabat kita. Hasil kerja menteri yang awal perekrutannya sempat diragukan karena hanya mengenyam ijazah SMP itu, saat ini sudah bisa terlihat kasat mata dari data dan statistik.

BPS belum lama ini merilis data yang menggembirakan dari sektor perikanan. Selama tahun 2013 ekspor sektor perikanan sebesar US$ 2,86 miliar dan tahun 2014 sebesar US$ 3,1 miliar. Untuk tahun ini, pada kuartal pertama saja sektor perikanan telah mencatat ekspor sebesar US$ 906,77 juta. Padahal biasanya cuaca pada bulan-bulan awal tahun kurang bagus untuk aktivitas penangkapan ikan.

Dari total ekspor kuartal I 2015 sebesar hampir 1 miliar dolar tersebut, komoditas top ekspor adalah udang yakni sebesar US$ 449,95 juta, disusul tuna dengan sebesar US$ 89,41 juta dan cumi-cumi sebesar senilai US$29,51 juta.  Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan juga melejit. Ditengah lesunya pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I yang hanya mencapai 4,71% , sektor perikanan mencatatkan pertumbuhan 8,64%. Rasio ini juga lebih tinggi dari kuartal I tahun lalu sebesar  7,46%. Pertumbuhan ini adalah kontribusi dari meningkatnya pendapatan nelayan yang selama ini terganggu oleh banyaknya aktivitas ilegal fishing.

Pertengahan Mei lalu di kantor KKP, Menteri Susi dan Kepala BPS mengadakan Konferensi Pers untuk memaparkan berita gembira tersebut di depan media.  Menteri Susi begitu senang melihat pencapaian-pencapaian ini.

"Impor turun jauh karena kebutuhan dalam negeri sudah bisa terpenuhi. Melihat angkanya bikin saya merinding, saya suka melihat angkanya," ucap Susi sebagaimana dikutip portal cnnindonesia.com.

Salah satu kelebihan praktisi atau orang lapangan yang didudukkan pada posisi struktural adalah kebijakannya lebih strategis dan lebih tepat sasaran. Semakin terbukti kalau keputusan-keputusan menteri Susi seperti penenggelaman kapal yang melakukan pencurian, pelarangan beberapa alat tangkap yang selama ini sering digunakan serta sejumlah peraturan lainnya bukan sekedar “gaya-gayaan” belaka. Gebrakan demi gebrakan ini sudah membawa imbas positif bagi sektor perikanan kita.  

Jika Susi Pudjiastuti masih akan terus dipercaya mengurusi Kementerian Perikanan dan Kelautan, beliau bisa jadi harapan baru bagi kemajuan kemaritiman tanah air. Selama ini sinar sektor maritim cenderung redup bila disandingkan dengan isu-isu politik, hukum dan gonjang-ganjing harga minyak dunia. Padahal jika dikelola dengan baik, mampu ikut mengangkat perekonomian negeri ini.

Kini tantangan baru yang dihadapi Susi adalah bagaimana menembus kelamnya  dunia hitam sektor perikanan. Para mafia yang semula adem-adem saja, kini mulai menggeliat karena menteri Susi ternyata mampu mengganggu bisnis mereka. Orang –orang ini tidak akan tinggal diam. Belum lama ini kita mendengar isu kursi menteri KKP ditawar miliaran jika Susi berniat meninggalkannya.

Berita yang sedang hangat, Susi pun mengajak serta Faisal Basri, untuk ikut dalam timnya menyibak bisnis hitam mafia di sektor perikanan. Sekali lagi bukan buat gaya-gayaan, tapi dilandasi dengan niat tulus untuk mengembangkan kemaritiman tanah air sehingga mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. (PG)

 

ilustrasi gambar dari: cnnindonesia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun