Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Nada Tinggi Belum Tentu Marah

3 Juli 2020   19:58 Diperbarui: 3 Juli 2020   21:04 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar hanya ilustrasi. Sumber gambar: kompas.com

Joshua baru bisa bernapas dengan lega setelahnya. Dia pun mengeluarkan HP dan membaca tumpukan pesan demi pesan yang masuk. Salah satu pesan yang menarik perhatiannya adalah whatsapp dari menteri KKP.

Bro, tadi presiden marah banget ya. Baru kali ini pidatonya nge-gas terus dari hulu sampai hilir.

Joshua tersenyum, lalu mengetik pesan balasannya.

Tenang saja, Pak. Nada tinggi kan belum tentu marah...

Tanpa sepengetahuan Joshua. Pesan itu diteruskan menteri KKP ke grup whatsapp internal para menteri. Presiden tidak ada di grup tersebut, jadi mereka bebas berkeluh kesah, bercanda, saling sikut dan saling ledek tanpa sepengetahuan pak presiden.

Tenang saja, Bro. Nada tinggi kan belum tentu marah...

Ini jawaban staf khusus bos, gaess. Gak usah takut, tulis menteri KKP.

Chat demi chat pun berbalas-balasan di grup.

Huff, lega, gw tadi udah takut bakal jadi yang pertama kena reshuffle, tulis menteri keuangan.

Samaa... gw malah udah telepon orang rumah untuk siap-siap pindahan dari rumah dinas, tulis menteri kesehatan.

Kalian sih terlalu parno, sambung menteri PUPR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun