Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Novel Baswedan Mesti Gembira atau Sedih?

27 Desember 2019   20:32 Diperbarui: 28 Desember 2019   06:45 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://nasional.kompas.com/

Akhirnya, setelah dua setengah tahun berlalu, terduga pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan pun terungkap. Pelaku yang berjumlah dua orang adalah anggota Polri dengan inisial RM dan RB yang diamankan oleh tim teknis gabungan bersama Kepala Korps Brimob Polri Kamis malam (26/12) di Cimanggis, Depok. Saat ini keduanya sedang dalam pemeriksaan instensif di Polda Metro Jaya.

Kasus penyiraman air keras tersebut terjadi pada dini hari tanggal 11 April 2017 saat penyidik senior KPK itu baru saja menunaikan salat subuh di masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, dekat kediamannya. Setelah itu, pelaku penyiraman air keras bak hilang ditelan bumi. 

Novel Baswedan sudah bolak-balik berobat ke Singapura untuk memperbaiki kerusakan mata akibat siraman air keras tersebut, tim gabungan pencari fakta juga sudah dibentuk tapi hasil pengungkapan kasusnya masih nihil.

Sebelumnya Presiden Jokowi juga sudah memberi target pengungkapan pelaku kepada Tito Karnavian. Tetapi sampai mantan Kapolri itu diangkat menjadi Mendagri, pelakunya belum juga terungkap.

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba berita terungkapnya pelaku penyiraman air keras muncul ke permukaan. Setelah anti-klimaks polemik boleh atau tidaknya mengucapkan Selamat Natal, tentu saja ini berita yang bikin kaget se-Indonesia Raya. 

Semua peristiwa aktual seperti jalin-menjalin menjadi satu skenario cerita. Pelantikan Kapolri, pelantikan Kabareskrim, pengangkatan Dewan Pengawas dan ketua KPK lalu sang pelaku penyiraman air keras terungkap.

Tapi saya tidak ingin berpolemik lebih jauh. Lebih baik kita membahas hal lain yang tidak kalah menarik, yaitu bagaimana sebenarnya reaksi korban, Novel Baswedan, terhadap berita ini? Apakah dia harus gembira atau sedih?

Gembira karena terduga pelakunya sudah terungkap dan diamankan setelah bertahun-tahun tak tentu arah. Ini juga sekaligus menepis isu yang beberapa saat lalu cukup ramai diperbincangkan yaitu kemungkinan penyiraman air keras itu hanya rekayasa Novel Baswedan saja. Bahkan ada politisi yang sampai mengancam akan melaporkan Novel Baswedan jika kasus tersebut benar-benar rekayasa saja.

Tapi Novel Baswedan juga bisa sekaligus bersedih karena kedua pelaku penyiraman air keras tersebut, RM dan RB ternyata adalah anggota Polri aktif. Bagaimana bisa petugas negara yang mestinya jadi pengayom dan menjaga ketertiban dalam masyarakat menjadi pelaku penyerangan tersebut? 

Selain itu karena mereka anggota Polri aktif, apakah penyiraman air keras tersebut murni masalah pribadi atau mereka mengikuti instruksi dari pejabat dalam kepolisian yang levelnya lebih tinggi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun