Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bekerja Mewujudkan Masyarakat Melek Keuangan

3 Agustus 2019   22:24 Diperbarui: 3 Agustus 2019   22:46 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari https://treasurer.sc.gov 

Negara kita pernah mengalami imbas dari krisis keuangan global pada tahun 2008-2009 yang dipicu oleh subprime mortgage atau kredit macet pada sektor perumahan di Amerika Serikat. Saat itu booming ekonomi di negeri Paman Sam membuat masyarakat menikmati imbas suku bunga rendah yang diberlakukan The Fed (Bank Sentral AS) bertahun-tahun.

Keadaan itu perlahan-lahan berbalik ketika The Fed mengimbangi inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan. Risiko kredit yang tidak diantisipasi dengan baik akhirnya berubah menjadi aktual. Kegagalan kredit pada sektor properti ini pun menjalar ke sektor keuangan lainnya dan meluluhlantakkan perekonomian dunia.

Pasca kejadian tersebut, para pakar ekonomi semakin menyadari pentingnya penerapan kebijakan ekonomi yang komprehensif untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri maupun secara global. Kebijakan ekonomi ini menyasar seluruh pelaku ekonomi dalam tanah air mulai dari pengambil kebijakan moneter dan makroprudensial (bank sentral), regulator dalam hal pemerintah melalui Kemenkeu, korporasi sampai masyarakat di tingkat akar rumput. Oleh karena itu masing-masing pihak mesti mengambil peran sesuai dengan kapasitasnya masing-masing untuk menjaga stabilitas sistem keuangan tersebut.

Peran masyarakat pada tingkat akar rumput dimulai dari memahami dan mempraktikkan pengelolaan keuangan yang baik dan benar. Oleh karena itu edukasi mengenai keuangan sangat penting digalakkan di tengah masyarakat.

Jika setiap pribadi atau rumah tangga mempraktikkan kiat-kiat manajemen keuangan seperti: membangun tabungan atau investasi, melakukan proteksi keuangan, mengambil kredit secara bijak dan lain-lain maka ekonomi rumah tangga semakin kuat dan akan ikut menopang stabilitas sistem keuangan nasional.

Bertugas pada bagian pendidikan dan pelatihan sebuah Credit Union membuat saya banyak berkecimpung dalam proses edukasi kepada anggota Credit Union dan masyarakat mulai dari merancang modul dan mengelola kegiatan-kegiatan diklat sampai merekrut aktivis-aktivis di lapangan.

Berfoto bersama peserta pelatihan Cakap Keuangan usai kegiatan. gambar dokpri
Berfoto bersama peserta pelatihan Cakap Keuangan usai kegiatan. gambar dokpri

Merancang modul-modul pelatihan ekonomi bagi masyarakat yang sangat majemuk tidak mudah. Kendati sudah ada panduan dari jejaring Credit Union, saya dan tim harus mengemas kembali panduan tersebut menjadi modul yang lebih mudah dijelaskan kepada masyarakat. Apalagi jika modul panduan tersebut merupakan serapan dari luar negeri. Masih banyak kata-kata asing yang harus dicarikan padanan terdekat di dalam bahasa Indonesia.

Namun saya menyadari, selain memang merupakan jobdes dari tempat kerja, tugas untuk membantu masyarakat memahami peran dan tanggung jawab dalam mengelola keuangan rumah tangga masing-masing ikut berkontribusi membangun perekonomian nasional.

Apalagi dengan mendalami materi demi materi, saya juga dapat belajar mempraktikannya dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga sendiri. Dengan cara demikian, saya juga jadi memiliki referensi bagaimana kiat-kiat transfer ilmu pengetahuan mengenai ekonomi yang biasa cukup rumit ke dalam pendekatan yang lebih sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun