Mohon tunggu...
Pian Firman Hidayat
Pian Firman Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru di SDN 1 Bojong Timur | Hipnoterapsit | Jasa Web

I like simple life.. Follow IG @rdpian. Zen Enthusiast www.pwkbelajar.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Hari 39 Isi Perut Kadang Lebih Penting dari Sejuta Imbaua

21 Juli 2021   20:43 Diperbarui: 21 Juli 2021   21:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

PPKM Darurat ini seharusnya berhenti sejak tanggal 20 Juli 2021 kemarin. Belum turun dengan pesat,  penyebaran virus ini membuat pemerintah memperpanjang kembali meskipun istilah nya berganti menjadi PPKM Level 3 dan 4 sampai 25 Juli 2021. Akan kah kedepannya akan diperpanjang kembali?  

Di satu sisi dilema pemerintah dengan adanya virus ini membuat angka kematian semakin tinggi. Tenaga kesehatan mulai lelah,  vaksinasi pun terus mengejar yang tersisa dengan sekuat tenaga. Antara pemerintah dengan kebanyakan rakyat yang menggantungkan hidup nya perhari terpisah oleh jurang yang dalam. Belum menemukan titik temu. 

Ada banyak cara pemerintah untuk menanggulangi masalah kebutuhan dasar ini. Seperti bantuan tunai ataupun sembako. Masalahnya adalah kebutuhannya mungkin tidak dapat tercukupi meski diberi bantuan. Atau bantuannya tidak pernah sampai. Dan banyak kemungkinan lainnya. 

Akhirnya dalam beberapa hari ini meletus demo di beberapa daerah untuk menolak PPKM Darurat di perpanjang. Demo ini juga menurut perkiraan saya ujung-ujungnya bagi pedagang yang merugi sejak PPKM Darurat di lakukan. Lihat saja,  jika memang bantuan sudah diberikan dan demo nya berhenti,  maka tujuan sebetulnya adalah bantuan. 

Sampai disini saya mempunyai sebuah premis,  bahwa sebetulnya, dibanding himbauan dari istilah aneh-aneh yang dicanangkan pemerintah, akan lebih baik dengan memperhatikan isi perut rakyat yang terdampak pandemi. Kebijakan apapun lebih efektif dengan ditanggungnya penderitaan rakyat oleh negara. Dengan demikian negara hadir di tengah rakyat yang kelaparan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun