"Toronto 2014" milik Daniel Caesar bukan sekadar lagu, tapi potongan kenangan dari masa lalu yang penuh emosi. Lagu ini menggambarkan kisah cinta yang pernah hangat namun perlahan memudar, meninggalkan rasa rindu dan penyesalan. Dengan suara lembut khasnya, Daniel membawa pendengar kembali ke momen ketika cinta terasa nyata, tapi juga rapuh.
Melalui liriknya yang jujur dan melankolis, "Toronto 2014" terasa seperti surat terbuka untuk seseorang yang pernah berarti. Daniel menyoroti perasaan kehilangan yang datang setelah hubungan berakhir, perasaan yang sulit dihapus meski waktu telah berlalu. Ia seolah mengajak pendengar untuk menyelami luka yang tidak disembuhkan, tapi justru diterima sebagai bagian dari perjalanan hidup.
Musik yang sederhana namun emosional membuat lagu ini terasa sangat personal. Nuansa R&B yang lembut berpadu dengan vokal yang penuh perasaan menciptakan suasana tenang sekaligus menyakitkan. "Toronto 2014" adalah refleksi tentang cinta, nostalgia, dan pertumbuhan, tentang bagaimana kenangan bisa tetap hidup bahkan ketika segalanya telah berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI