Bagaimana dengan Yang Absolut? Dalam dialektika, Yang Absolut bukan suatu akhir. Ia bisa menjadi universalitas dan kemudian menggeserkan diri menjadi partikularitas.Â
Manusia tidak dapat mendefinisikan Yang Absolut karena ia tidak mengarah pada harmonisasi semua bentuk refleksi. Yang Absolut mengkonfrontir pengetahuan manusia dengan suatu fakta bahwa ia hanya disposisi logis dari kegagalan upaya sebelumnya untuk mengetahuinya [ ].
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI