Mohon tunggu...
Phillippe Jesse
Phillippe Jesse Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Games, Tech, and Food Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Dampak Citizen Journalism dan Media Mainstream

16 Juni 2022   21:01 Diperbarui: 16 Juni 2022   21:08 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang dibuat oleh internet dan media baru, bagaimana cara informasi dibagikan dan diterima telah berubah secara drastis. Akses ke platform media baru seperti forum, Wiki, blog, dan vlog telah memberikan kemampuan masyarakat untuk berbagi berita atau informasi yang mereka miliki, dengan mudah dan efisien. Dengan demikian, cara baru dalam mengkomunikasikan informasi ini telah melahirkan jenis jurnalisme baru yang disebut Citizen journalism.

Mengapa citizen journalism begitu menarik adalah karena warga bukan hanya menjadi konsumen, tetapi mereka sekarang juga menjadi produsen dimanah mereka mengumpulkan, membuat, mengedit, dan mendistribusikan berita. Dalam satu perspektif, ini dapat didefinisikan sebagai berita dari warga, oleh warga, untuk warga. Ini sendiri hanya mungkin dengan keberadaan internet yang membawa media baru di tempat pertama.

Dengan warga sebagai penghasil berita, Media Mainstream kehilangan kekuatan mereka sebagai satu-satunya sumber berita. Media Mainstream sekarang memiliki pesaing baru, dan pesaing ini memiliki warga sebagai mata dan telinga mereka di mana-mana, siap untuk melaporkan setiap peristiwa atau hal baru yang terjadi di sekitar mereka.

Tidak hanya itu, pilihan pemilihan berita juga bermain lebih baik dengan citizen journalism. Bandingkan dengan mencari artikel di koran, orang bisa menggunakan mesin pencari di internet untuk mencari topik tertentu dan berbagai artikel tentang mereka akan muncul. Tidak hanya itu, artikel ini juga akan dibuat oleh orang yang berbeda-beda yang memiliki perspektif yang masing-masing. Jadi, konsumen yang membacanya dapat lebih mudah melihat keseluruhan gambar daripada dari kaca satu sudut.

Konsumen juga memiliki kecurigaan dengan agenda yang dimiliki Media Mainstream. Media Mainstream membutuhkan berbagai hal seperti pendanaan, rating, tujuan bisnis dan semacamnya. Citizen journalism biasanya dilakukan tanpa dukungan sosial atau politik. Itu alasannya kenapa citizen journalism bisa dibilang sebagai berita yang mentah dan tidak terfilter. Dengan demikian, tidak salah jika orang mewaspadai Media Mainstream yang menerima suap dalam bentuk uang atau tekanan politik untuk menampilkan berita dengan cara tertentu terhadap topik tertentu.

Contoh yang bagus adalah berita tentang perang Ukraina yang sedang terjadi. Dari berita yang kita dapatkan dari Citizen journalism, Ukraina sedang kuat menahan invasi perbatasan mereka dari Rusia. Tetapi jika Anda melihat berita di media mainstream Rusia, dikatakan bahwa Rusia adalah yang sedang memenangkan perang dan meminta warga untuk mempercayai mereka. Kita juga dapat melihat dari postingan online yang dibuat oleh tentara Rusia bahwa mereka juga menentang perang dan beberapa telah melarikan diri dari pos mereka.

Tekanan yang dimiliki citizen journalism terhadap Media Mainstream, memaksa mereka untuk berevolusi dan berkembang lebih jauh. Perlahan-lahan Media Mainstream juga bergerak ke arah konten internet dengan membuat website, media sosial, membuat kehadiran Online, dan lebih banyak berhubungan dengan masyarakat.

Sementara Media Mainstream dan citizen journalism bisa dilihat sebagai rivalitas. Hal ini juga dapat dilihat sebagai jenis baru kerja sama simbiosis mutualisme. Dari pada mencari berita, Media Mainstream membiarkan berita menemukan mereka. Media Mainstream membuat sebuah platform di mana warga dapat mengirimi berita dan pada gilirannya, Media Mainstream akan menjadi pihak yang mendistribusikan dan menyampaikan beritanya secara profesional.

Sementara citizen journalism memiliki berbagai manfaat, citizen journalism juga memiliki kelemahan yang tidak terlihat. Salah satu kelemahan ini adalah berita yang dilakukan oleh Media Mainstream sudah memiliki filter, dan hanya yang paling penting dan berdampak yang disiarkan, tetapi tidak dengan citizen journalism. Dengan citizen journalism, semuanya bisa disiarkan dan diberitakan. Beberapa topik citizen journalism juga bahkan tidak bermakna atau mendidik. Inilah sebabnya mengapa dengan munculnya citizen journalism, muncul juga berita palsu.

Salah satu berita palsu yang banyak disiarkan adalah tentang teori bumi datar. Seseorang dapat pergi Online dan mencari topik tentang bumi datar dan berbagai artikel yang mendukung theory tersebut akan muncul. Jika seseorang membaca 30 artikel yang mengatakan bumi itu datar, mereka juga akan pelan-pelan percaya bahwa bumi itu datar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun