Mohon tunggu...
Philip Manurung
Philip Manurung Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

lahir di Medan, belajar ke Jawa, melayani Sulawesi, mendidik Sumatera; orang Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Berkat yang Terselubung

30 Agustus 2019   15:56 Diperbarui: 30 Agustus 2019   19:58 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : colourbox.com

Tabrakan itu amat keras. Citycar terhempas naik ke trotoar.

. . . . . . . . 

Dua hari kemudian Toni terbangun di ruang IGD. Shery berdiri menangis di sebelah kakinya.

Dokter berseragam hijau datang memberi dua kabar: satu kabar baik, satu kabar buruk. Toni memilih yang buruk dulu.

Kabar buruknya, hasil CT-Scan menampilkan siluet sebuah glioma, sejenis tumor, di otak Toni. Sudah jatuh tertimpa tangga.

Berita baiknya? Tumor itu masih stadium awal dan jinak. 

Dokter menjelaskan, biasanya tumor jenis ini baru terdeteksi setelah kondisinya lanjut dan berbahaya. Berkat kecelakaan tersebut, dokter dapat menemukannya sejak dini.

Pembedahan dilakukan. Glioma berhasil diangkat.

. . . . . . . . 

Toni merenungkan apa yang terjadi dalam hidupnya dalam beberapa bulan terakhir. 

Ia baru saja luput dari bahaya tumor yang bersarang di kepalanya karena sebuah kecelakaan waktu menjemput Shery yang ia kenal setelah kehilangan anjing kesayangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun