Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dan Korupsi

19 Februari 2014   04:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_312719" align="alignleft" width="300" caption="Prabowo Subianto (Foto: Alex Palit)"][/caption] Iseng-iseng saya buka ‘Calon Presiden 2014’ di Tribunnews, karena begitu tulis kata kunci ini akan muncul berderet berita mengenai capres 2014. Pas saya buka, di deretan paling atas beritanya “Survei ISC: Prabowo Capres Paling Mampu Berantas Korupsi”. Langsung saja saya buka, penasaran apa isi beritanya. Ternyata isi beritanya boljug (boleh juga), ada hal yang menarik untuk dikomentari terutama terkait judul berita dari hasil survei Indonesia Survey Center (ISC) yang menyoal capres dan korupsi ini.

Terus terang ketertarikan saya pada hasil survei ini bukan lantaran IRC menempatkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa mengungguli Jokowi yang namanya paling sering menduduki peringkat atas dalam sejumlah survei capres 2014. Melainkan di hasil IRC ini menempatkan Prabowo sebagai capres paling mampu berantas korupsi.

Survei ISC menempatkan Ketua Dewan Pembina Partai GerindraPrabowo Subiantodi peringkat pertama sebagai calon Presiden (Capres) RI yang paling mampu memberantas korupsi. Direktur Komunikasi ISC, Andry Kurniawan menuturkan Prabowo berada diatas Mahfud MD yang berada di peringkat kedua, dan Joko Widodo (Jokowi) yang berada di peringkat ketiga.

"Prabowo Subiantooleh publik dinilai sebagai figur terdepan yang paling mempunyai kompetensi sebesar 21,2 persen dan paling berani dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia 23,4 persen," kata Andry Kurniawan dalam keterangannya di Jakarta (26/1/2014). Disebutkan, dari aspek elektabilitas,  figur capres yang paling dianggap bersih dan mampu memberantas korupsi adalah Prabowo Subianto(19,1 persen), diikuti oleh Mahfud MD (11,9 persen), Jokowi (11,8 persen), Wiranto (8,1 persen), Anis Baswedan (7,8 persen), dan Hatta Rajasa (6,9 persen).

Ditambahkan oleh Andry bahwa praktik korupsi di Indonesia yang melibatkan banyak parpol menjadi penyebab bagi melunjaknya figur Prabowo sebagai capres yang memiliki komitmen kuat dalam memberantas korupsi.

Menurut hasil survei ISC, Partai Gerindra adalah partai yang kader-kadernya relatif bersih dari kasus korupsi, (16,7 persen), diikuti oleh Hanura (12,2 persen ) di posisi kedua. Sedang Partai Gerindra dianggap masyarakat sebagai partai yang paling konsisten memerangi korupsi (18,7 persen), disusul PDIP (11,2 persen), Hanura (9,2 persen), dan PAN (8,1 persen).

"Kepercayaan publik terhadap partai politik sekarang semakin runtuh menyusul terbongkarnya banyak kasus korupsi. Padahal salah satu amanat reformasi yang paling penting terletak pada upaya yang konsisten pada upaya pemberantasan korupsi," papar Andry. Diuraikan pula, publik percaya bahwa pencegahan korupsi harus dimulai dari partai politik (26 persen). Sehingga, para politisi yang menduduki jabatan publik bisa sedini mungkin dicegah berbuat koruptif.

Survei yang dilakukan ISC bertujuan untuk melihat beberapa figur Capres dan Parpol yang dianggap paling mempunyai kapasitas dan kapabilitas (kompetensi) untuk memberantas korupsi di Indonesia. Untuk itu kita perlu pemimpin yang bukan hanya saja punya komitmen untuk memberantas korupsi, juga punya ketegasan sikap.

Saya pun langsung teringat kembali saat meliput acara peresmian Gerindra Media Centre (GMC),  dalam kesempatan itu Ketua Dewan Pembinan Partai Gerindra Prabowo Subianto mengharamkan praktik korupsi di kalangan kader partainya. Ia mengatakan, Gerindra akan insiatif bertindak jika ada indikasi kadernya terlibat kejahatan kerah putih itu. Prabowo mengatakan, sudah menjadi tekad partai untuk mendukung pemberantasan korupsi. "Kita yang akan pertama mengambil tindakan," kata Prabowo.

Dalam kesempatan itu Prabowo menegaskan di hadapan sejumlah kader Partai Gerindra yang ikut hadir di launching Media Centre Gerindra, untuk tidak melakukan korupsi.  Bagi yang melanggarnya, partai tidak akan segan untuk melakukan pemecatan. "Partai kita lebih baik sedikit tapi bersih, dari pada besar tapi kotor," tandasnya dengan nada serius. Karena itu Prabowo menekankan komitmennya bagi orang yang akan menjadi kader Partai Gerindra jangan coba-coba melakukan korupsi jadi maling duit rakyat.

Prabowo juga sudah mengingatkan para calon kepala daerah yang diusung Gerindra. Ia mengatakan, ada satu komitmen agar calon itu tidak menjadi maling duit rakyat. "Kalau anda korupsi, kita yang usung, kita yang akan memimpin usaha untuk menurunkan Anda," ujar capres Gerindra itu.

Masalah korupsi memang menjadi perhatian Prabowo. Menurutnya, sistem di negara ini telah membuka peluang terjadinya tindak pidana. Karena itu, pencegahan terjadinya korupsi harus dilakukan secara sistemik. "Sistem kita perbaiki. Praktik manajemennya," ujar Prabowo sambil menambahkan memberikan dukungan dan mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dipimpin Abraham Samad itu untuk memerangi kejahatan tindak korupsi. Prabowo juga mengapresiasi hukuman berat bagi para koruptor. "Mudah-mudahan mulai sekarang mereka jera dan bisa mengurangi korupsi itu," sambungnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun