Adalah Toto Tewel, setelah 45 tahun bergelut di dunia musik dari bermain musik di gereja, keroncong, jazz sampai mentok rock, akhirnya gitaris yang pernah tiga kali dinobatkan sebagai gitaris terbaik "Festival Rock se-Indonesia" besutan Log Zhelebour pada tahun 1984, 1985 dan 1986 ini merilis album solois instrumental bertitel "Miberdhewen".
Di produksi bawah bendera Pelampung Records, gitaris grup rock Elpamas ini menandai peluncuran albumnya sekaligus menggelar pertunjukan di Warung Apresiasi (Wapres) -- Bulungan, Jakarta Selatan, Kamis malam (19/4).
Sebagaimana judulnya "Miberdhewen" yang diambil dari bahasa Jawa berarti terbang sendiri yang mengartikan bahwa proses penggarapan album ini ia kerjakan sendiri. Di mana proses penggarapan album ini sudah ia persiapan sejak lama. Bahkan beberapa lagunya seperti Macan Jantan, termasuk dua lagu milik Rush grup band asal Kanada berjudul YYZ dan La Villa Starangiato yang diaransirnya sering dibawakan saat tampil solois.Â
Sudah tentu, semoga album "Miberdhewen" ini menjawab kerinduan penggemar penyandang tiga kali gitaris terbaik di Festival Rock se-Indonesia versi Log Zhelebour, yang sekaligus mengukir namanya sebagai salah satu gitaris rock terbaik Indonesia. Â
Dalam perjalanan karirnya, gitaris yang tetap setia di Elpamas ini telah mengukir reputasi tersendiri di panggung rock Indonesia. Sebelum di Elpamas, ia sempat bergabung di Q-Red, Ogle Eyes dengan vokalisnya Micky Jaguar.
Ia juga banyak membantu mengisi gitar dalam proyek album rekaman sejumlah artis, diantaranya Mel Shandy, Bangkit Sanjaya, Ikang Fawzi, Anggun C Sasmi, Yossie Lucky, dan Metal Boyz.
Selain gabung di Elpamas, gitaris yang punya massa penggemar tersendiri ini juga ikut memperkuat kelompok musik Swami, Dalbo, Sirkus Barock, dan Kantata Takwa hingga Kantata Barock. Termasuk juga direkrut jadi gitaris pengiring Iwan Fals.
Saat gabung di Swami atau Kantata Takwa, sosoknya lebih banyak sembunyi di balik bayang-bayang nama besar Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie Soeryoprayogo, dan Setiawan Djody. "Di situ aku khan cuma prajurit," kata gitaris rock kelahiran Malang, 1 Januari 1958, bernama lengkap Emmanuel Herry Hertoto, merendah.
Selain sebagai player, Toto Tewel juga telah membuktikan kemampuannya sebagai aranjer. Antara lain ketika dipercaya menggarap single hits lagu Bila Engkau Izinkan (Hengky Supit), Menangis (Franky Sahilatua), album Perahu Retak (Franky Sahilatua), Misteri Cinta dan Warning! Global Warning album solo Setiawan Djody.
Akhirnya setelah 45 tahun malang-melintang di panggung musik, Toto Tewel berhasil mewujudkan obsesinya merilis album solois instrumental "Miberdhewen".
Semoga dengan dirilisnya album ini selain bentuk aktualisasi diri juga semakin memperteguh eksistensinya sebagai salah satu gitaris rock terbaik Indonesia. Salam \m/.