Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Berparas Cantik Itu Pergi Membawa Luka

23 Juni 2022   01:56 Diperbarui: 23 Juni 2022   04:22 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(sumber: www.indozone.id)

Kapal yang saya tumpangi baru saja melepaskan  tali meninggalkan  Pelabuhan Angina Mamiri Kota Makassar.  Bersama penumpang lain saya pun bergegas menuju  Dek VII bagian luar kapal tersebut. Melepas kepenatan setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 Jam dari Tanjung Perak Surabaya.

Sore itu, matahari menyisakan warna merah kehitam-hitaman di ufuk barat. Sambil menyeruput segeleas kopi yang dipesan dari Cafetaria kapal tersebut dengan   sebatang Dji Sam Soe, saya duduk menyaksikan indahnya panorama alam pada  sore  itu.  

Angin laut selat  Makasar meniup perlahan menambah syahdunya alam pada senja itu. 

Di pagar pembatas kapal,  seorang bocah perempuan berumur kurang lebih tiga tahun asyik bermain. Memanjat dan menuruni pagar kapal. Sesekali bocah berkulit kuning langsat dengan baju Mickey Mouse tersebut meloncat kegirangan sambil berteriak-teriak.

Sebagaimana anak umumnya, bocah itu benar-benar menikmati keindahan panorama alam pada sore itu. Rupanya anak itu baru pertama kali  naik kapal menyisiri keindahan samudera Indonesia.

Sementara seorang wanita paruh baya duduk di kursi memanjang seperti  bale-bale umumnya yang diperuntukkan bagi penumpang untuk menikmati keindahan samudera Indonesia saat bepergian. 

Wanita yang  mengenakan jacket hitam dipadu jeans  biru dongker tersebut sedang berbicara ditelepon dengan seseorang.

Entah siapa  dan dari mana. saya tak tahu.  Sesekali dirinya menunduk sambil mengecilkan volume suaranya. Mungkin dia malu karena beberapa orang ada disekitarnya.

"Bu, minta biskuit!" ujar bocah perempuan tadi mendekati wanita tersebut.

Ternyata wanita yang sedang telepon tersebut ibunya. Rupanya wanita tersebut bersama   putrinya sudah lebih awal berada di dek tersebut.

Wanita dengan rambut lurus yang dibiarkan terurai memanjang tersebut hanya menyodorkan sebuah tas berwarna hitam. Tas yang layak dipakai perempuan saat berpergian. Tempat segala keperluan tetek bengeknya disimpan. Anak itupun mengambil sebuah biskuit berukuran sedang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun