Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kofiau: Surga Terpendam di "Surga" Raja Ampat

12 Oktober 2017   01:23 Diperbarui: 12 Oktober 2017   23:53 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gugusan Kepulauan Wayang Raja Ampat(foto.Dok Pribadi PR)

Setibanya dipelabuhan, hampir semua rombongan telah siap. Juga terdapat beberapa jurnalis yang ikut dalam rombongan turkam pemerintah daerah kala itu.  Nampak beberapa rombongan berdiri didermaga, sedangkan lain sudah ada diatas kapal. Sementara beberapa yang lain asyik bercengraman di pelataran pelabuhan sambil menikmat fajar pagi itu.

Tak beberapa lama, Mobil PB 1 RA berwarna putih merapat perlahan ke  pelabuhan Waisai-Kabupaten Raja Ampat. Bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati, SE pun keluar dari mobilnya. Sejumlah pejabat eselon II menyalami bupati. Tak beberapa lama muncul mobil Kapolres Raja Ampat yang hari itu merupakan hari pertama bagi Putra Demak-Jateng itu bertugas di Raja Ampat.

Ada gerimis  menghiasi fajar pagi itu saat KM. Marina Express pun lepas tali di Pelabuhan Waisai-Raja Ampat. Perjalanan dengan menggunakan kapal sekelas dan sebesar KM. Marina Express merupakan perjalanan yang cukup nyaman untuk mengeliling daerah sekelas Raja Ampat. Selain karena 90 % wilayah Raja Ampat merupakan wilayah perairan, tetapi juga penyebaran penduduk pun hamir merata di semua pulau yang ada. 

Inilah tantangan pelayanan pembangunan wilayah kepulauan. Sebagai wilayah perairan, memilih transportasi yang adalah pilhan yang bijak. Selain antisipasi ancaman gelombang yang besar tetapi juga kapal itu bisa digunakan sebagai "rumah terapung" selama melakukan perjalanan keliling. Inilah cirikhas wilayah berkarakteristik kepulauan. Kebutuhan biaya BBM yang tinggi adalah yang sangat wajar demi pelayanan dan pendekatan pembangunan kepada masyarakat.

 Gerimis masih menyirami bumi bahari Raja Ampat. KM. Marina Express 7 E secara perlahan meninggalkan pelabuhan Waisai Raja Ampat/Port Of Waisai. Gerimis yang mengiring perjalanan itu, mengingatkan saya nasehat-nasehat orang tua Raja Ampat. Bagi mereka hujan itu adalah berkat. Kepercayaan itu bahkan tetap hidup dan berkembangan saat dan telah menjadi suatu kepercayaan umum  bahwa hujan atau gerimis itu adalah berkat.

Laut nan teduh pagi itu membuat perjalanan Waisai-Kofiau merupakan perjalanan yang menyenangkan. Sejumlah rombongan asyik dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang maen game. Ada yang asyik menyaksikan film-film laga yang diputarkan kapten kapal. Saya sendiri lebih banyak memanfaat waktu duduk di dek belakang bagian atas kapal itu. Disitulah tempat pas untuk menyaksikan indahnya panorama alam Ampat.  Berbekal kamera android, saya sesekali mengabadikan moment indah dalam perjalanan itu.

Sejumlah pemandangan menarik bisa diabadikan sepanjang perjalanana ini. Ada pesona alam pulau Bantata, Mansawar dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya. Raja Ampat memang terkenal dengan banyak gugusan pulau-pulau kecil tak berpenghuni. Pulau-pulau itu memiliki pasir nan indah. Putih bagaikan salju.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam  deretan beberapa pulau kecil nan indah nampak dibalik birunya lautan Raja Ampat. Siang itu, KM. Marina Expres terus melaju. Lama kelamaan bayangan nan indah mulai menampakkan dirinya secara jelas. Itulah gugusan kepulauan Kofiau.

Tak beberapa lama setelah mendekat dengan gugusan itu, semua rombongan bangkit dari kursinya masing-masing. Semua pandangan keluar menyaksikan indahnya lukisan kepulauan Kofiau.

Senja di Kepulauan Kofiau (sumber: Okezone.com)
Senja di Kepulauan Kofiau (sumber: Okezone.com)
Pesona Kofiau memang memikat banyak orang. Windy Ariestanty, traveler Indonesia mengisahkan Kofiau merupakan sebuah pulau yang memiliki keragaman biodiversitas terkaya di kawasan Raja Ampat. Namun, ironisnya surga di Raja Ampat ini seolah terlupakan.

Windy menjelaskan  ada beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi untuk menuju Pulau Kofiau. "Akses terbatas, tidak ada kapal umum yang menuju ke Pulau Kofiau. Anda harus menyewa kapal secara khusus atau menumpang perahu nelayan," ceritanya kepada Okezone melalui pesan elektronik belum lama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun