Bagi pewarta, kecelakaan mobil bisa jadi salah satu peristiwa yang menarik untuk diliput. Tapi banyak faktor yang perlu diperhatikan. Faktor utama yaitu keselamatan diri. Misalnya, saat kendaraan masih terbakar atau ada bahan bakar yang tercecer, perhatikan jarak aman. Ambil foto dengan cepat dan tidak berada di jarak yang kita perkirakan tak aman.Â
Lokasi kecelakaan juga merupakan Tempat Kejadian Perkara. Suatu saat diperlukan aparat keamanan untuk merekonstruksi peristiwa itu demi kepentingan penegakkan hukum.Â
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah manusia yang menjadi korban dari peristiwa itu. Â Tidak mudah menggali informasi dari sumber utama, yaitu si korban maupun keluarganya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti trauma, keselamatan jiwa si korban yang tetap jadi paling utama. Hal-hal lain juga perlu dipertimbangkan agar kita tak boleh asal tanya, asal ambil foto/video dan sebagainya. Khususnya pascakejadian.
Satu hal lagi yang tak kalah penting, ketika dalam kecelakaan ada korban yang perlu diselamatkan, sebagai pewarta mana yang harus didahulukan, menyelamatkan korban atau mendokumentasikan peristiwa? Tak sedikit pewarta yang sulit menjawab pertanyaan ini. Satu hal masalah kemanusiaan, dan hal lainnya terkait kewajiban sebagai pewarta.Â
Mengutip mentor saya dulu, dalam kondisi ini, dokumentasikanlah peristiwa itu terlebih dahulu agar momennya masih dapat. Lalu, bantulah korban sebaik-baiknya. Ketika harus menerbitkan foto kecelakaan, pastikan foto yang dipilih memang pantas dan sesuai dengan etika yang berlaku. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI