Mohon tunggu...
Pejuang Tangguh TB RO
Pejuang Tangguh TB RO Mohon Tunggu... Novelis - Yayasan Sosial

PETA adalah organisasi yang terdiri dari mantan pasien TB-RO/MDR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Yayasan Pejuang Tangguh (PETA) TB-RO Jakarta

10 November 2021   12:03 Diperbarui: 10 November 2021   12:15 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TB atau Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi salah satu persoalan kesehatan masyarakat pada dunia dan tidak terkecuali di Indonesia. Indonesia kini malah menjadi kontributor dua pertiga kasus Tuberkulosis pada dunia, dengan perkiraan kasus kurang lebih 845.000 serta total kematian mencapai 98.000.

Pada tahun 2020, WHO melaporkan global report data pada seluruh dunia dan terindikasi 10 juta masyarakat yang sakit terkena TBC lalu 1,2 juta lainnya meninggal dunia. Potensi yang sangat besar itu diperparah dengan hadirnya pandemi Covid-19, hingga negara-negara berkembang seperti Indonesia diperkirakan akan merasakan dampaknya, dan juga termasuk negara berkembang lainnya yang mempunyai keadaan sosial dan ekonomi yang buruk.

Situasi Tuberkulosis di Indonesia Tahun 2020

(Sumber : tbindonesia.or.id)
(Sumber : tbindonesia.or.id)

Menurut data pada website tbindonesia.or.id tanggal 16 April 2021 menunjukkan perkiraan kasus TB pada Indonesia sejumlah 845.000. Dari sekian banyak kasus, hanya 357.199 yang terkonfirmasi, dengan rincian di dalamnya sejumlah 32.930 kasus TB pada anak, 7.866 kasus TB penderita HIV, dan kematian akibat TB sejumlah 13.947. Selain itu, jumlah pengobatan yang sukses pada penderita TB-SO sudah mencapai 83%, sedangkan untuk pengobatan yang sukses pada penderita TB-RO baru mencapai 47%.

Dari permasalahan di atas, jelas bahwa pemberdayaan pasien, keluarga, dan masyarakat dalam program penanggulangan TBC khususnya TBC Resisten Obat sangat penting. Pasien perlu diberdayakan agar memiliki pengertian yang benar dan dimotivasi agar bersikap yang positif, demikian juga keluarga dan masyarakat.

Mantan pasien TBC Resisten Obat yang telah diorganisir, terlatih yang disebut dengan Pendidik sebaya (Peer Educator) sangatlah penting dalam penanggulangan TBC karena dapat mengatasi hambatan psikologis dan memberikan edukasi motivasi kepada pasien TBC, khususnya Resisten Obat.

Sejak tahun 2012, Yayasan PETA (Pejuang Tangguh) hadir dan telah aktif sejak saat itu sebagai sarana untuk memberikan motivasi, edukasi, serta mendampingi pasien TB-MDR/ TB-RO agar selalu berobat hingga sembuh. Seiring dengan kebutuhan adanya lembaga yang formal, akhirnya PETA membuat akta notaris sebagai Yayasan pada tanggal 12 November 2014.

Kami memiliki visi yaitu mewujudkan PETA sebagai yayasan yang lebih profesional dan sukses dalam berperan membantu memberikan dukungan psikososial yang efektif dan efisien bagi terduga dan pasien TB, khususnya TB-RO di Jabodetabek dan mengurangi laju infeksi TB-RO di masyarakat.

Dalam mencapai visi tersebut kami melakukan misi juga tentunya dengan cara: (1) Meningkatkan dukungan psikososial pasien TB khususnya TB-RO. (2) Mencari inovasi-inovasi baru pada pengembangan program PETA. (3) Mengupayakan untuk memperoleh sumber dana yang mencukupi bagi pelaksanaan program PETA. (4) Mengembangkan kemitraan PETA dengan organisasi kemasyarakatan dan organisasi pemerintah lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun