Mohon tunggu...
Perwita Adella Aurelia
Perwita Adella Aurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNUSA

Senang mempelajari hal baru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masalah Gizi Lebih

4 November 2021   06:18 Diperbarui: 4 November 2021   06:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan gizi atau yang biasa juga disebut dengan obesitas (overweight) adalah kondisi dimana seseorang mengalami berat badan yang lebih dari berat badan ideal yang terjadi karena kelebihan asupan energi yang masuk kedalam tubuh dan tersimpan dalam bentuk cadangan berbentuk lemak, hal ini cukup berbahaya sebab mengancam kesehatan masyarakat. 

Biasanya kerap terjadi karena seringnya mengkonsumsi makanan siap saji (junk food). Masalah gizi lebih muncul pada kisaran tahun 1990-an, berdasarkan laporan gizi global pada tahun 2018 Indonesia berada didalam 17 negara yang termasuk memiliki permasalahan gizi dimana salah satunya adalah obesitas. 

Apabila obesitas ini sudah dialami oleh seseorang sedari balita dan tidak segera diatasi maka mereka akan rentan terkena penyakit saat tiba dewasa, karena penyakit obesitas ini berkaitan dengan penyakit stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Untuk mengetahui golongan berat badan yang ideal hingga tidak sehat dapat menggunakan perhitungan BMI atau indeks masa tubuh, dihitung dengan cara berat badan dalam satuan kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam satuan meter kuadrat. 

Dan pada perhitungan teresebut dapat dikatan obesitas bila angka jumlah perhitungan melebihi 30.

   Kelebihan berat badan yakni obesitas memiliki banyak faktor lain disamping itu seperti :

  • Faktor Genetik 

 Gen pada seseorang dapat mempengaruhi karena lemak tubuh yang tersimpan dan di distribusikan.

  • Gaya Hidup (life style)

Gaya hidup yang buruk juga menjadi penyebab terjadinya obesitas seperti pola makan yang tidak teratur, gizi tidak seimbang, dan kebiasaan dari keluarga yang temurun sebab biasanya sekeluarga akan memiliki kebiasaan serta aktifitas yang sama.

  • Kurang Aktifitas Fisik

Tubuh yang tidak aktif beregerak dan jarang melakukan olahraga sekalipun ringan maka tidak banyak kalori yang akan terbakar. Sedangkan pemasukan dalam tubuh lebih banyak dari yang dikeluarkan maka akan terjadinya kenaikan berat badan.

Macam macam bentuk pengobatan yang diterapkan pada beberapa orang bisa menyebabkan kenaikan berat badan maka dari itu harus diimbangi dengan olahraga seperti efek dari obat-obatan untuk kejang, antidepresan, obat diabetes (insulin), obat antipsikotok, beta-blocker, steroid, dan lainnya. Masalah kesehatan pada atritis juga disarankan untuk membatasi aktifitasnya.

  • Faktor Usia

Seiring berjalannya waktu juga usia maka akan terjadi banyak perubahan pada diri juga hormone pada tubuh. Semakin dewasa berat badan akan semakin susah menurun, masa kadar otot juga ikut menurun, yang mengakibatkan pengaruhnya terhadap sistem imunitas tubuh. Seseorang dengan bawaan semacam ini akan kesulitan menurunkan berat badan, jadi harus mengatur jumlah makanan yang masuk kedalam tubuh.

  • Jam Tidur yang Berantakan

Hormon pada tubuh juga akan ikut berubah apabila jam tidur berkurang ataupun kelebihan tidur, yang dapat menyebabkan nafsu makan menjadi meningkat alhasil terjadinya kenaikan berat badan.

  • Masa Kehamilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun