- Identitas Buku
Judul:Republic
Penulis:Plato
Penerbit:Collins Classics
Kota Terbit:London
Tahun Terbit:2021
Jumlah Halaman:388
Ketika mendengar kata filsafat, sebagian dari kita pasti langsung berpikir mengenai sesuatu yang rumit dan membutuhkan pemikiran yang mendalam. Hal itu memang ada benarnya, tetapi seringkali para filsuf memulai pemikiran filsafati dari satu pertanyaan mendasar yang terkesan sederhana. Pertanyaan sederhana dan mendasar itu memiliki jawaban yang begitu luas dan mendalam, sehingga dapat berkembang kepada konsep yang lebih spesifik. Pemikiran dari para filsuf terdahulu, seringkali dijadikan sebagai dasar konsep modern dalam berbagai sektor kehidupan. Satu diantaranya adalah buku berjudul Republic karya Plato berikut ini.
Republic (atau Politeia dalam bahasa Yunani) adalah karya filsafat terkenal Plato yang membahas konsep keadilan dan bentuk negara ideal. Ditulis dalam bentuk dialog, terutama antara Socrates dan beberapa tokoh lainnya, buku ini menyelidiki bagaimana sebuah negara seharusnya diatur agar adil bagi seluruh warganya.
Dialog ini dimulai dengan pertanyaan mendasar: "Apa itu keadilan?" Dari pertanyaan ini, Plato (melalui tokoh Socrates) menggiring pembaca untuk mengeksplorasi kehidupan pribadi, masyarakat, dan negara secara menyeluruh. Ia berpendapat bahwa keadilan terjadi ketika setiap individu menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan kemampuan dan kodratnya. Dalam buku ini, Plato membagi masyarakat ideal menjadi tiga kelas, yakni pemikir/filsuf (penguasa) -- yang bijaksana dan memimpin negara; penjaga (prajurit) -- yang berani dan menjaga keamanan; dan produsen -- yang terdiri atas petani, pengrajin, dan pedagang yang memenuhi kebutuhan ekonomi.
Ia juga mengajukan gagasan tentang "Raja-Filsuf", yakni seorang pemimpin yang bijaksana, mencintai kebenaran, dan memerintah demi kebaikan bersama. Plato berpendapat bahwa pemerintahan ideal seharusnya dipimpin oleh seorang filsuf, atau lebih tepatnya raja yang juga seorang filsuf. Konsep ini merupakan inti dari negara ideal menurut Plato. Ia melihat bahwa kebijaksanaan dan moralitas jauh lebih penting daripada kekuatan atau popularitas. Dalam dunia yang penuh ambisi, Plato membayangkan pemimpin yang berpikir secara mendalam, bertindak demi kebaikan bersama, dan membimbing rakyat menuju kehidupan yang adil dan bermakna.