Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ma'ruf Amin Terkilir atau "Terpukul"?

7 Desember 2018   06:43 Diperbarui: 7 Desember 2018   06:58 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : kompas.com

Ketika perhelatan akbar Reuni 212 yang menyebabkan Capres Prabowo kesal ke media arus utama akan digelar , Cawapres No Urut 1 Ma'ruf Amin diberitakan akan mengunjungi sejumlah pesantren.

Ma'ruf Amin umpamanya, pada hari Minggu (2/12) diberitakan akan ke Garut, Jawa Barat, sowan ke pesantren-pesantren NU. Selain itu berziarah ke makam tokoh-tokoh NU dan menggelar beberapa acara.

Namun pada hari H, Ma'ruf Amin yang telah memanfaatkan jaringan di organisasi NU seperti PCNU Garut untuk menyampaikan pemberitahuan soal rencana kunjungannya, membatalkan acaranya.

Belakangan diketahui dari pemberitaan di media, bahwa Ma'ruf Amin sakit. Ia disebutkan terkilir kakinya dan harus istirahat.

Betulkah? Penulis yakin betul. Seorang sepuh yang seharusnya istirahat tetapi banyak beraktifitas, akan mudah lelah. Beliau juga rentan terhadap penyakit-penyakit ringan atau kejadian ringan seperti jatuh atau terpeleset.

Itu dialami ayah penulis dalam usia Ma'ruf Amin beberapa tahun lalu, sebelum akhirnya meninggal dunia setelah terjatuh di kamar mandi. Penulis merasakan betul bagaimana kondisi dan perasaan orang yang sudah sepuh.

Akan tetapi, di luar informasi soal sakit dan terkilir itu, penulis menangkap sesuatu yang lain dari Ma'ruf Amin. Apa?

Beliau sepertinya terpukul dengan tetap bergaungnya aksi yang menamakan "212". Padahal dia dan juga kubu Capres-Cawapres No Urut 1 yakin, kehadirannya akan bisa meredam " kenakalan" ulama aktifis 212 dari seluruh Indonesia.

Terpukulnya Ma'ruf Amin tersebut sepertinya diawali dengan penolakan sebuah pesantren NU di Garut atas rencana kehadirannya.  Pesantren itu, yakni Pesantren Darussalam pimpinan KH Abdul Halim Musaddad menolak, justru karena akan ikut Reuni 212!

Terbayang kan, bagaimana lukanya Ma'ruf Amin? Pesantren tujuannya yang merupakan pesantren penting NU itu ternyata lebih memilih reuni di acara yang jelas condong ke Prabowo Subianto.

Rasa terpukul Ma'ruf Amin semakin besar, manakala mengetahui, ulama dan umat yang akan menghadiri Reuni 212 tetap sama dengan ketika ia masih berada di kelompok ulama penentang penista agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun