Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Petani Subang Ramai-ramai Tanam Jeruk Nipis, Mengapa?

26 Agustus 2018   15:03 Diperbarui: 26 Agustus 2018   15:13 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
budidaya jeruk nipis/dok penulis

Jeruk nipis (citrus aurantifolia), dikenal juga sebagai jeruk pecel adalah jeruk yang buahnya kerap digunakan minuman, obat batuk dan penyedap masakan; juga sering dipakai untuk menghilangkan karatan dan mencuci rambut. Nah, petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat, belakangan ini banyak yang tiba-tiba tertarik menanam jeruk nipis di kebun dan sekitar rumahnya.

Petani yang melakukan budidaya tanaman tersebut, umpamanya petani yang tinggal di Desa Ciasem Hilir, Kecamatan Ciasem. Sejauh diketahui penulis, di desa ini, hamparan pohon jeruk nipis terlihat di beberapa lokasi.

"Ya, Kang. Petani dan warga non petani di sini, sejak beberapa tahun terakhir, tertarik budidaya jeruk nipis. Itu sebabnya, di mana-mana banyak tanaman jeruk nipis," tutur Sumarna, warga Ciasem Hilir yang mengaku menanam jeruk nipis juga di kebunnya.

jeruk nipis/dok penulis
jeruk nipis/dok penulis
Menurut Sumarna, selain jeruk nipis sebenarnya banyak yang bisa dibudidayakan warga di wilayahnya yang terkenal bertanah subur. Namun yang dipilih warga belakangan, hanya jeruk nipis. Sekarang, warga, seakan berlomba menanamnya.

Apa alasannya?

"Tentu karena jeruk nipis memilik prospek yang bagus dan bisa memberikan keuntungan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman lainnya," kata Agustias, petani jeruk nipis.

Ia menyebutkan, sejauh ini,  pasar jeruk nipis bagus sekali, baik di dalam negeri maupun  luar negeri.

"Sekarang saja, permintaan komoditas yang bisa jadi penyedap rasa dan bahan kosmetik ini tinggi sekali," ujarnya.

Di satu sisi, imbuhnya, kondisi alam di Kabupaten Subang cocok sekali untuk ditanami jeruk nipis, selain lahan produksinya masih luas.

"Kenapa kami menanam jeruk nipis, karena menanam atau budidayana mudah. Menanamnya hingga bisa dipanen, hanya butuh waktu dua hingga tiga tahun saja. Dan setelah itu, bisa panen beberapa kali,"  kata Agustias.

Yang menyenangkan, dalam sekali panen, petani yang memiliki lahan cukup luas di Ciasem Hilir,  bisa meraup rupiah hingga Rp.9.000.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun