Setiap orang pernah berada di satu titik dalam hidup di mana mereka menunggu sesuatu doa yang belum dijawab, impian yang belum tercapai, atau seseorang yang tak kunjung kembali. Penantian bisa terasa seperti ruang kosong tanpa ujung. Namun, justru di situlah Tuhan sedang bekerja, membentuk hati yang kuat dan iman yang dewasa.
Aku pernah menantikan sesuatu dalam waktu yang sangat lama. Hari demi hari kujalani dengan harapan yang menggantung. Setiap kali melihat orang lain mendapat apa yang mereka doakan, aku bertanya, "Tuhan, kapan giliranku?" Rasanya tidak adil. Aku sudah berusaha setia, berdoa, dan bersikap baik, tapi seolah langit tetap diam.
Namun di tengah keheningan itu, aku mulai belajar satu hal: Tuhan tidak pernah diam. Ia sedang bekerja dalam diam. Ia mengajariku untuk tidak tergantung pada waktu, tapi kepada-Nya. Penantian bukan tentang berapa lama aku harus menunggu, tapi siapa yang aku jadi selama proses itu.
Aku ingat satu malam, aku menangis sendirian di kamar. Aku menyalakan Alkitab digital dan tanpa sengaja membuka Mazmur 27:14, yang berkata, "Nantikan lah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkan lah hatimu! Ya, nantikan lah Tuhan!" Ayat itu seperti pelukan yang hangat aku tahu aku tidak sendirian.
Aku mulai melihat bahwa penantian adalah tempat terbaik untuk belajar taat. Aku belajar sabar. Aku belajar berserah. Aku mulai mengucap syukur untuk hal-hal kecil yang dulu ku abaikan. Dan perlahan, hatiku yang dulu gelisah mulai tenang. Tidak karena semuanya sudah ku peroleh, tapi karena aku tahu aku tidak menunggu sendirian.
Kesimpulan:
Hari ini, mungkin kamu sedang berada di masa penantian. Mungkin kamu merasa Tuhan terlalu lama. Tapi percayalah, penantian bukan penundaan tanpa makna. Itu adalah cara Tuhan mempersiapkan sesuatu yang lebih indah dari yang bisa kamu bayangkan. Jangan menyerah. Jangan lari. Bertahanlah di tempat itu, karena di sanalah Tuhan paling dekat denganmu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI