Mohon tunggu...
Peri Radiansyah
Peri Radiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Tari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-Tematik UPI 2021

16 September 2021   22:05 Diperbarui: 16 September 2021   22:07 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2020 memberikan dampak negatif atau pengaruh buruk terhadap berbagai bidang di negara ini , salah satu dari bidang yang terdampak buruk adalah bidang Pendidikan. 

Dampak dari pandemi COVID-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan agar proses pembelajaran sekolah antara siswa dan guru agar dilaksanakan di rumah secara daring, terhitung mulai dari 16 Maret 2020. 

Pembelajaran daring dilakukan oleh seluruh Lembaga dan tingkat Pendidikan, mulai dari  jenjang pedidikan sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Bagi jenjang sekolah dasar memberikan suatu tantangan kepada guru, siswa dan orang tua untuk melakukan pembelajaran dan pendampingan sacara jarak jauh.

Pada jenjang sekolah dasar khususnya dalam kelas rendah, tidak semua proses pembelajaran daring dapat berjalan dengan lancer. Seperti yang terjadi di SDN 1 Jampang Kulon yang bertempat di Kelurahan Jampang kulon Kecamatan Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi, Menurut para guru dan orang tua siswa. Siswa sering kali merasa jenuh atau bosan dengan belajar secara daring sehingga menyebabkan tidak fokus dan semangat, lalu siswa lebih memilih untuk bermain game di hp  daripada belajar. 

Akibat dari rasa bosan,jenuh dan tidak fokus tersebut membuat siswa menjadi tidak semangat dan malas untuk membaca dan menulis. Hal ini sangat di sayangkan karena seperti yang kita ketahui bahwa membaca dan menulis adalah literasi dasar yang harus di tanamkan kepada siswa khususnya pada jenjang sekolah dasar .  

Kemudian daripada itu untuk mengatasi krisis literasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia pada KKN-T Gelombang 2 memberikan solusi dengan mengangkat tema "Mengembangkan Literasi (Literasi Baca dan Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya, dan Kewargaan) dan Rekognisi Belajar Kampus Merdeka" dengan tujuan untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Maka dari itu, pada pelaksanaan KKN-T UPI Gelombang 2 saya memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan minat literasi baca dan tulis siswa kelas rendah melalui cerita pendek bergambar. 

Penggunaan media cerita pendek bergambar bertujuan agar siswa lebih tertarik dan tidak merasa bosan, sehingga menambah semangat siswa untuk membaca dan menulis. 

Cerita pendek bergambar merupakan teks bacaan cerita pendek/ singkat baik itu dongeng, asal usul dan lain sebagainya dengan di dalamnya di sertai gambar dan warna menarik yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa tidak bosan atau jenuh saat membaca dan menulis.

Selain itu, hal penting juga bagi guru dan orang tua untuk dapat bekerjasama dalam membimbing dan mendampingi siswa dalam meningkatkan minat literasi baca dan tulis melalui cerita pendek bergambar khususnya, cerita pendek bergambar dapat di cari dan ditemui di internet dengan sangat mudah. Meskipun kondisi saat ini masih belajar daring didaharapkan dengan menggunakan media cerita pendek bergambar dapat meningkatkan minat literasi dasar siswa kelas rendah .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun