Mohon tunggu...
Syarif Perdana
Syarif Perdana Mohon Tunggu... -

Nama Lengkap:Syarif Perdana Putra Tempat/tangal/lahir:Bekasi,05-08-1999 Pernah bersekolah:SDN Jatirahayu 5,SMPN 34 Bekasi,dan baru bersekolah di SMAN 16 Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kesan dan Pesan untuk Sosiologi

22 Oktober 2014   16:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:07 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesan:

Pada awalnya saya pikir pelajaran sosiologi itu tidak ada, karena saya pikir pada pertama masik SMA itu pelajarannya sama seperti SMP dan SD. Dan saya pikir juga pelajaran ips itu ada saat SMA ternyata ips di SMA berbeda, saat SMA ini ips terpecah yaitu ada pelajaran ekonomi, sosiologi, geografi, sejarah. Dan saya terkejut bahwa ada pelajaran sosiologi maklum karena saya baru masuk SMA pada saat itu, jadi belum paham betul dengan pelajaran ini. Dan mendapatkan guru yang sangat tegas yaitu pak Wahyu yang mengajar pelajaran sosiologi saya. Itupun juga pertama kalinya saya mendapatkan guru yang sifatnya tegas seperti pak Wahyu. Sempat ada perasaan bahwa pak Wahyu yang sifatnya tegas ini akan membawa pengaruh negative bagi mental dan pikiran saya, namun lama kelamaan pengaruh tersebut hilang setelah dia memberikan saran dan pesan bagi sya selepas pelajarannya. Dan dia mengajar sosiologi juga enak dan seakan mungkin pada awalnya sosiologi itu gak ada apa-apanya di mata saya menjadi pelajaran yang saya sangat pahami. Dan sosiologi itu juga dapat mengajarkan saya untuk berfikir secara lebih keras lagi karena memang pelajaran sosiologi itu menuntut kita berfikir seperti itu. Contohnya pada saat saya dan kelompok dan teman-teman lainnya diberi tugas oleh pak Wahyu meneliti parkiran motor, itu kami semua dituntut untuk berfikir secara keras dimulai dari kami harus teliti menghitung jumlah- jumlah motor tersebut dari yang melanggar maupun yang tidak dan kami harus juga membedakannya. Beberapa kali mendapat kesalahan dalam menghitung dan pada akhirnya selesai dan mendapat hitungan yang pas yaitu 100%. Jadi memang benar dan terbukti bahwa pelajaran sosiologi agak rumit tak hanya menuntut kita untuk berfikir keras tetapi juga mentut kita untuk teliti dan paham sosiologi. Memang semakin lama/ lama kelamaan sya merasa pelajaran sosiologi ini membuat sya ingin mempelajari lebih dalam lagi. Terlebih lagi jika yang mengajarkan saya dan teman-teman sya adadalah pak Wahyu. Saya menjadi semangat jika diajarnya, walaupun pas bertemu saat pertama masuk pelajarannya saya sempat agak tegang dan pada akhirnya sudah terbiasa dengan sikapnya pada saat pelajarannya. Dan pada saat jumat 2 minggu yang lalu untuk pertama kalinya kami diajar oleh pak Wahyu yaitu saat kami masuk siang, sempat agak bosan karena saya pikir pak Wahyu tidak mengajar ke kelas saya. Namun saya mendengar dari beberapa teman kalau pak Wahyu akan mengajar ke kelas kami tetapi setelah selesai martikulasi ke kelas terlebih dahulu. Rasa bosan saya semakin menjadi-jadi ketika mendengar hal itu. Satu setengah jam kemudian pak Wahyu masuk ke kelas dengan wajah yang agak kecapean setelah megajar meski begitu dia tetap masuk ke kelas kami meskipun menyuruh kami untuk mencatat. Lalu setelah itu pak Wahyu pergi meninggalkan kelas karena memang waktunya telah habis, tapi tetap dia menyuruh kita untuk tetap mencatat. Meskipun begitu saya tetap bangga terhadap pak Wahyu karena dia tetap ingin mengajar kami walaupun telat dan waktu pelajarannya sudah habis serta wajah yang agak kecapean setelah mengajar, menurut saya guru yang tidak pantang menyerah dan tak kenal lelah untuk mengajar kami hingga impian kami semua tercapai. Setelah itu saya kembali mencatat kembali apa yang disuruhnya tadi.Akhirnya selesai mencatat dan sempat agak bosan lalu melihat teman-teman saya yang selesai mencatat mereka langsung menutup buku mereka. Namun, saya tetap memahami apa yang telah saya catat tadi meskipun agak bingung tetapi saya akan tetap memahami walaupun di kemudian hari ditanya kembali oleh pak Wahyu tidak bisa saya tidak akan menyerah karena kegagalan bukan akhir dari segalanya sebab kegagalan itulah yang menyebabkan manusia itu mudah berputus asa. Itulah hal-hal yang saya benamkan pada dalam diri meskipun akan ditanya kembali saya gak bisa kembali saya akan tetap memhami itu sampai bisa. Kembali ke pelajaran sosiologi kembali seminggu kemudian saya dan teman-teman saya tidak dapat belajar sosiologi kembali karena disekolah ada pelantikan pramuka. Seminggu kemudian akhirnya kami dapat belajar sosiologi kembali namun seperti pada saat pertama kalinya kami masuk siang diajar oleh pak Wahyu yaitu pelajaran sosiologi. Walaupun pak Wahyu datangnya agak terlambat sedidkit lalu setelah itu kami disuruh untuk mencatat dimulai dari hubungan sosial. Lalu setelah menyuruh kami mencatat pak Wahyu keluar sebentar. Sayapun kembali menulis catatan kembali dan sambil mengobrol dengan teman saya. Selagi saya menulis pak Wahyu kembali dan menerangkan apa yang saya tulis dipapan tulis satu persatu dia terangkan sambil berjalan –jalan mengelilingi meja kami untuk melihat apakah kami menulis/tidak. Walaupun begitu pak Wahyu juga sempat bercanda dengan salah satu teman saya, lalu tertawa juga karena memang beberapa ada yang jago untuk membuat saya dan teman-teman saya tertawa. Bahkan pak Wahyu yang masuk ke kelas saja yang selalu serius akhirnya bisa tertawa karena ulah candaan salah satu teman saya. Sementara itu saya tetap mencatat mencatat meskipun sempat ikut tertawa juga tadi agak ketinggalan sedikit tadi saat menulisnya. Akhirnya bel pergantian pelajaran berbunyi lalu saya selesai mencatat yang ada di papan tulis dan pak Wahyu pun meniggalkan kelas dan memberi tugas berupa kesan dan pesan kami selama belajar sosiologi sebanyak 2 lembar dan ditulis menggunakan tangan. Mendengar hal itu saya terinagat pada saat hari pertama masuk SMA pak Wahyu juga memberikan tugas yang hamper sama tetapi pada saat itu kami disuruh untuk mencata 3 lembar namun temanya berbeda pada saat itu temanya tentang hari pertama masuk SMA pada kurikulum 2013. Dan setelah dicatat pada saat itu kami harus masukan catatan kami ke dalam akun kompas kami. Lalu setelah itu kami langsung masukan kembali ke twitter kami. Namun pada saat itu beberapa teman saya sehabis mereka mengetweet di twitter memang diantara mereka ada yang difavoritkan. Lalu paginya setelah di cek oleh pak Wahyu ada beberapa diantara mereka kata-katanya sama dengan salah satu temannya yang lain. Itupun yang kata-katanya sama itu pada saat itu dimarah-marahin oleh pak Wahyu sendiri. Saya takut kalu misalnya nanti tugas yang baru ini kelas kami kembali dimarah-marahin kembali oleh pak Wahyu. Tapi semoga saja tidak dimarahi lagi olehnya. Lalu setelah member tugas seperti itu yaitu tugas yang 2 lembar yang berjudul kesan dan pesan saya langsung membuka buku lks saja agar paham betul apa itu sosiologi. Agar saya mikirnya jangan terlalu lama juga agar pas 2 lembar jadi biar gak sampai lebih dari 2 lembar. Namun sempat agak bingung karena saya belum tahu apa yang harus saya tulis nantinya. Namun saya pikir kembali kalu kesan itu pasti kaya cerita begitu, saya langsung buka buku tulis sosiologi saya, lalu saya menulis/ mengambil dari catatan saya yang dulu yaitu Hari Pertama Masuk SMA Pada Kurikulum 2013. Setelah itu saya ambil beberapa hal-hal yang unik, barulah saya tulis dengan menggunakan kata-kata tambahan. Namun sempat kebingungan harus memilih yang mana karena ada beberapa kata-kata/ hal-hal yang unik yang hamper cocok untuk di tambahkan kata-kata lagi nantinya. Setelah hampir beberapa menit saya akhirnya dapat memilih kata-kata/ hal-hal unik tersebut untuk saya tambahkan pada tugas saya ini. Akhirnya saya telah selesai mengejarkan tugas ini dengan baik dan benar, lalu yang terpenting saya mengerjakannya dengan jujur dan tidak menyontek dengan teman saya. Saya juga ingin menambahkan kesan untuk pelajaran sosioloagi ini yaitu: Jadi memang pelajaran sosiologi tak hanya menuntut kita untuk berfikir keras tetapi juga menunut kita untuk teliti dan benar-benar harus paham betul apa itu sosiologi. Sejujurnya memang benar-benar sulit kalau misalkan saya seperti itu tetapi kalau kitanya/ saya sering belajar dan memahaminya pasti bisa.

Pesan:

Pesan saya hanya satu yaitu semoga ke depannya sosiologi dapat terus saya pahami dan akan saya tanamkan pada dalam diri saya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun