Mohon tunggu...
Perdana Wahyu Santosa
Perdana Wahyu Santosa Mohon Tunggu... profesional -

Hanyalah seorang Dosen yang ingin berbagi opini..... Email: perdana.ws@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Modal Indonesia 2010: Potensi, Risiko dan Prospek

19 Juli 2010   10:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:45 4354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Navigate the Investors by Constructing Comprehensive Information

Perdana Wahyu Santosa

Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memerlukan pendanaan dan investasi yang cukup besar, terlebih harus mampu bersaing di ekonomi regional dan global. Fungsi utama pasar modal adalah menampung dana investasi para investor baik lokal maupun asing dan kemudian menyalurkan dana yang dibutuhkan para emiten untuk pengembangan dan ekspansi bisnisnya di sektor riil. Dana investasi dijaring melalui aktivitas perdagangan efek sebagai instrumen investasi seperti saham (stocks), obligasi (bonds), derivatif (right issue, warrant, option dll). Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat memperoleh dana investasi jangka panjang untuk pengembangan bisnis yang ada sekaligus ekspansi vertikal atau horizontal. Pasar modal berfungsi sebagai "mediator" antara pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) dengan pihak yang membutuhkan dana investasi (perusahaan) dari sektor riil. Hal ini membuka peluang besar bagi perusahaan untuk mendapatkan dana murah untuk jangka panjang melalui skema modern aatau syariah selain dana pinjaman (debt) dari perbankan konvensional.

Investor berpeluang untuk berinvestasi pada perusahaan atau sektor bisnis yang dinilai memiliki fundamental keuangan yang baik dan konsisten serta memiliki prospek yang cerah di kemudian hari. Sedangkan perusahaan mempunyai kesempatan mengembangkan dan mengekspansi bisnisnya serta menagkap setiap peluang bisnis yang ada. Analisis penilaian akan membentuk persepsi pasar yang menggabungkan current performance dan future growth opprortunity. Dengan demikian, peran pasar modal merupakan salah satu pilar kekuatan dan indikator ekonomi Indonesia saat ini dan masa depan yang harus terus dikembangkan sebagai sebuah sistem arsitektur ekonomi yang strategis dan efisien.

Perkembangan BEI sejauh ini sudah sangat baik, bahkan tergolong excellent. Di kalangan G-20, di luar China dan India, perekonomian Indonesia diprakirakan mampu tumbuh 5-6% pada 2010. Indikator tersebut akan terus memancing dana investasi asing yang besar untuk masuk ke BEI. Dalam nominasi USD sepanjang 2009, BEI menguat luar biasa sebesar 123,4% atau 83,4% dalam IDR hingga level 2.614. Kinerja tersebut membuat pasar modal Indonesia dinobatkan menjadi pasar modal terbaik di Asia 2009. Indikator perekonomian yang dinilai stabil dari terjangan krisis ekonomi global dan kinerja IHSG tersebut membuat persepsi risiko investasi di Indonesia terus membaik di mata investor asing. Tahun 2010 yang diawali dengan optimisme tinggi karena rupiah terus menguat 16,1% terhadap USD pada 2009. Prestasi ini juga membuat IDR menjadi mata uang yang menguat tercepat di Asia. Bahkan pada sepanjang Januari 2010, IDR telah mencetak penguatan sebesar 1,9% ke 9,215 per USD dan menduduki penguatan terbaik setelah Won Korea. Sedangkan untuk premi risiko terkait credit default swap (CDS) yang menjamin SUN Indonesia juga telah turun signifikan dari 12,5% (november 2009) menjadi hanya 1,9% pada penutupan 2009.

Namun kita harus tetap waspada karena penguatan luar biasa ini lebih didorong oleh mengalirnya hot money ke pasar finansial Indonesia. Pemerintah harus memiliki program strategis untuk memanfaatkan dana investasi di pasar finansial tersebut agar lebih berdaya guna bagi sektor riil sehingga manfaatnya lebih terasa bagi perekonomian rakyat. Maka keterkaiatan pasar modal dengan sektor riil harus diperkuat lagi di masa mendatang.

Good Corporate Governance

Faktor lain yang tak kalah penting adalah masalah keterbukaan dan transparansi perusahaan go public sebagai penglola dana investasi. Perusahaan (emiten) diwajibkan melakukan good corporate governance (GCG) sesuai standar manajemen dan akuntansi international. Maka pasar modal dinilai sebagai salah agen ekonomi penting dalam sosialisasi GCG untuk sektor riil untuk lebih produktif dan efisien dalam menglola dana investasinya secara transparan. Manajemen dituntut terbuka karena perusahaan selain diawasi perbankan sebagai kreditur, juga akan dimonitor oleh publik sekaligus pemerintah. Dengan demikian pencapaian GCG perusahaan terbuka akan lebih cepat dan profesional dibanding perusahaan tertutup.

Pengawasan operasional perusahaan secara periodik dapat diawasi oleh otoritas bursa, dalam hal ini Bursa Efek Indonesia secara wajar dan bertanggung jawab. Pengawasan yang lebih strategis dilakukan oleh Bapepam-LK melalui berbagai peraturan yang diberlakukan bagi para pelaku pasar modal. Dewasa ini, fungsi pengawasan Bapepam-LK dapat ditingkatkan untuk lebih proaktif guna mencegah tindakan kriminal "pemilik" (frauding) perusahaan sekuritas terhadap dana dan aset para nasabahnya sendiri. Program ini diyakini akan meningkatkan kepercayaan investor kepada pasar modal Indonesia sehingga menciptakan rasa aman yang lebih tinggi.

Manajemen Risiko Investasi

Berinvestasi di pasar finansial terutama pasar modal Indonesia termasuk investasi berisiko tinggi namun di sisi lain menawarkan imbal hasil (return) yang sangat besar. Penguatan IHSG dan IDR, di samping memberikan keuntungan yang besar juga setara dengan risikonya. Sumber risiko investasi dapat muncul dari berbagai faktor, seperti nilai tukar IDR-USD, inflasi, kebijakan pemerintah, siklus bisnis, inovasi teknologi, pertumbuhan ekonomi, frauding serta krisis geopilitik. Salah satunya adalah risiko terbesar saat ini adalah pemulihan ekonomi global, terutama ekonomi AS yang mampu menggerakkan sekitar 22% ekonomi global. Apabila ekonomi AS tidak mampu pulih sesuai ekpektasi investor maka tingkat risiko investasi di pasar finansial Indonesia akan terpengaruh signifikan. Kami mengestimasi ekonomi global mampu tumbuh sekitar 2,6-2,9% pada tahun ini dengan syarat perekonomian AS yang terkontraksi 2,4% pada 2009 mampu pulih sekitar 2,1-2,5% pada 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun