Mohon tunggu...
Al Chofid
Al Chofid Mohon Tunggu... -

belajar membuat blog..!! biyar gaul.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

TEMAN yang ANEH tapi ADA

6 Desember 2014   17:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perkenalkan nama saya Sarah, saat ini saya sedang duduk di bangku SMP kelas 7. Saat ini pertama kalinya saya masuk sekolah dan tentunya saya juga mendapatkan berbagai macam teman baru. Ada yang dulunya satu sekolah dasar denganku namun lebih banyak dari orang-orang baru yang belum pernah saya jumpai. Hal ini membuat saya semakin senang karena disamping masuk sekolah baru dan kemudian mendapatkan banyak teman baru. Ketika hendak memasuki kelas baru yang sudah di tentukan oleh pihak sekolah saya merasa senang karena ada teman sekolah dasar saya yang juga sekelas denganku. Rani namanya, sosok anak yang lucu, ramah terhadap semua teman, dan cukup cantik juga tentunya.

Ketika wali kelas yang baru sudah mulai mempersilahkan kepada siswa baru untuk memperkenalkan dirinya masing-masing di depan. Tibalah saat dimana saya memperkenalkan diri kepada teman-teman baru, di saat saya memperkenalkan diri di depan saya baru menyadari bahwa ada sosok anak perempuan yang duduk menyendiri di belakang sendiri. Ketika tiba saatnya untuk dia memperkenalkan dirinya di depan kelas dia bersikap tidak seperti biasanya, Femi namanya. Awalnya saya menganggap hal itu merupakan hal yang biasa di alami setiap orang yakni merasa gugup/malu ketika berhadapan dengan orang lain. Ketika jam istirahat tiba tidak saya sia-siakan waktu yang sedikit untuk diam saja. Mulailah saya beranjak menghampiri setiap teman baru yang ada di kelas untuk memperkenalkan diri lagi dan menjalin hubungan pertemanan yang lebih akrab. Saat saya menghampiri Femi bersama dengan Rani lagi-lagi saya dikejutkan akan sikap Femi terhadap kedatangan kami. Bukannya di sambut dengan baik oleh dia justru dia tampak seperti orang ketakutan saat kami hampiri. Dengan perlahan dan pelan kami mulai memperkenalkan diri kami kepadanya.

Ketika pulang sekolah terbenak dalam pikiran saya tentang sikapFemi terhadap saya saat itu. Apa yang saya lakukan sehingga membuatnya merasa bahwa saya dan Rani sangat menakutkan baginya. Tidak berhenti di situ saja rasa penasaran yang saya alami, keesokan harinya saya kembali mengajak Femi berkomunikasi, lagi-lagi saya mendapatkan respon yang sama seperti kemarin. Secara perlahan saya mulai mengajak komunikasi meskipun agak sulit, say berusaha membuat dirinya agar nyaman dan tidak merasa takut terhadap saya. Ketika Femi sudah mulai bisa di ajak komunikasi barulah saya menanyakan apa yang menyebabkan dirinya takut terhadap saya. Meskipun agak berbelit-belit ketika dia menjawabnya bisa saya ambil kesimpulan bahwa dia merasa bahwa saya adalah sosok orang yang bisa mengancam dia. Oleh sebab itulah dia menampakkan sikap ketakutan yang dia alami. Tidak berhenti di situ saja apa yang ingin saya tanyakan, kemudian saya bertanya apa yang membuatmu merasa ketakutan terhadap saya. Dia hanya diam dan tidak memberi jawaban apa yang saya inginkan.

Ketika pulang sekolah saya menceritakan teman saya kepada kaka saya yang kebetulan kuliah di jurusan psikologi. Saat saya menceritakan tentang teman saya kakak saya menyimak dan mengamati dengan baik. Setelah saya selesai ceritakan apa yang sedang terjadi kepada kakak saya, beliau menjawab mungkit itu salah satu jenis gangguan kepribadian. Lantas saya bertanya kembali, apa itu kepribadian. Kakak saya menjawab kepribadian itu sebuah bentuk perilaku/sikap seseorang pada umumnya. Mungkin temanmu mengalami gangguan Paranoid. Apa itu paranoid. Paranoid adalah perasaan curiga terhadap orang lain, dia memiliki kecenderungan menganggap bahwasanya perilaku orang lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan dirinya. Orang dengan gangguan ini sangat tidak percaya pada orang lain, dan hubungan sosialnya sangat terganggu karenannya.

Lantas gimana caranya agar dia bisa sembuh kak. Dekati dia dan ajak terus berkomunikasi agar dia merasakan bahwa tidak semua orang mengancam bagi dirinya, dan jauhkan dia terhadap teman-teman jail yang bisa membuatnya merasa tidak nyaman. Awalnya memang sangat sulit untuk mendekatinya dan mengajaknya berkomunikasi akan tetapi ketika dia merasa nyaman berkomunikasi maka perlahan dia akan bisa menerima orang di sekitarnya dengan baik.

Keesokan harinya langsung saya coba saran yang diberikan oleh kakak saya, setelah saya melakukan komunikasi yang baik kepada Femi lama-kelamaan dia mulai bisa menerima saya sebagai temannya. Di saat dia sudah benar-benar nyaman terhadap saya barulah saya memberinya masukan bahwa tidak semua orang mengancam bagi dirimu, cobalah untuk membuka diri terhadap keberadaan orang lain di sekelilingmu maka kamu akan merasa nyaman akan keberadaan orang-orang di sekelilingmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun