Mohon tunggu...
pepy monika
pepy monika Mohon Tunggu... Magister Akuntansi

positive signs of balance

Selanjutnya

Tutup

Financial

Modus Penipuan Investasi NFT : Tantangan dalam Ekosistem Digital Aset di Era Blockchain

20 September 2025   17:45 Diperbarui: 20 September 2025   18:04 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Understanding Non-fungible tokens (NFTs) 

Seiring berkembangnya teknologi blockchain, instrumen digital seperti Non-Fungible Token (NFT) mulai diminati sebagai alternatif investasi, tidak hanya oleh pelaku pasar teknologi, tetapi juga oleh masyarakat umum yang selanjutnya disebut sebagai NFT. NFT dipandang sebagai aset digital yang unik, tidak dapat ditukar secara langsung, dan memiliki potensi nilai ekonomi yang signifikan. Namun, di balik peluang tersebut, terdapat risiko yang sangat nyata yaitu maraknya modus penipuan berkedok investasi NFT, khususnya di jaringan blockchain seperti Solana.

Karakteristik Penipuan NFT

Penipuan dalam proyek NFT umumnya terjadi melalui skema "rug pull", di mana pengembang proyek NFT merancang koleksi digital yang terlihat profesional, menjanjikan roadmap ambisius, dan membangun hype melalui komunitas daring (misalnya Discord atau Twitter). Setelah proses minting atau penjualan NFT dilakukan dan dana terkumpul, tim pengembang kemudian menghilang atau menghentikan pengembangan proyek secara sepihak, meninggalkan investor dengan aset yang tidak memiliki nilai atau utilitas.

Selain rug pull, modus lain yang sering digunakan mencakup:

Phishing berbasis NFT : pengguna diberikan NFT secara gratis yang mengandung tautan berbahaya. Ketika diklik, peretas dapat memperoleh akses ke dompet digital korban.

Marketplace palsu : situs yang meniru platform resmi (seperti Magic Eden atau OpenSea) digunakan untuk menjebak pengguna agar melakukan transaksi pada smart contract berbahaya.

Giveaway scam : pelaku membuat program giveaway NFT dengan syarat menghubungkan dompet atau membayar sejumlah biaya kecil, namun justru digunakan untuk mencuri aset pengguna.

Aspek Psikologis dan Sosial: FOMO dan Gaya Hidup Digital

Dalam konteks ini, teori Lifestyle Exposure sebagaimana dikemukakan dalam penelitian Margaret, Monica (2024) menjadi sangat relevan. Kita perlu memahami bahwa risiko penipuan dalam NFT bukan hanya disebabkan oleh celah teknologi, tetapi juga oleh pola perilaku dan eksposur sosial pengguna terhadap informasi yang menyesatkan. Fenomena FOMO (Fear Of Missing Out) dan perilaku impulsif akibat pengaruh media sosial memperbesar kerentanan investor terhadap skema penipuan digital.

Hal ini juga diperparah dengan rendahnya literasi digital dan minimnya pemahaman terkait smart contract, audit blockchain, serta validitas proyek. Banyak investor yang mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi influencer atau komunitas daring tanpa melakukan due diligence.

Relevansi dalam Konteks Akuntansi dan Tata Kelola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun