Mohon tunggu...
Fatah Ahmadi
Fatah Ahmadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2009 di Universitas Ahmad Dahlan. saya tinggal di Jogja. motto hidup saya : no success without struggle.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perkembangan Sastra Inggris

26 April 2012   11:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:05 4439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

BeoWolf

Friday, 16. November 2007, 07:56


Suatu hari kerajaan yang dipimpin oleh Hrotghar mengadakan pesta meriah, yang diiringi nyanyian dan minuman. Pesta yang begitu meriah hingga terdengar jauh dari kota itu, yang membuat grandel merasa telinganya sakit, dia marah, lalu dia menyerang kota itu. Grandel monster yang sungguh menakutkan, wajahnya tak beraturan, dengan mata lebar, telinga tak seimbang, bentuknya setengah lingkaran, warna merah darah dan menonjol keluar. Tubuhnya tinggi, badan kurus daging dan tulang yang tanpa lapisan kulit ditubuhnya, agak bungkuk, jari-jari dan kukunya panjang-panjang, giginya besar2, dan setiap kali marah selalu keluar air liur layaknya nanah. Huah……. begitu lebar begitu menyeramkan melihat gigi dan air liurnya, kalo dia berteriak.

Brak... bruk.... Pertempuran yang sangat sengit, yang menewaskan banyak penduduk kota itu. Raja Hrotghar yang dalam pestanya hanya menggunakan sehelai kain putih tanpa jahitan tampil dalam pertempuran, dia membuka kainnya, menghunuskan pedangnya lalu menantang bertempur, ternyata Grandel tidak mau membantainya, dia pergi begitu saja.

Sejak persitiwa itu sang Raja membuat kebijakan untuk tidak berisik, dan bernyanyi, dan tentu saja tidak akan menempati gedung kematian, gedung yang dipakai untuk berpesta setiap kali mendapat kemenangan. Selain itu raja Hrotghar juga menyebarkan sayembara bagi siapa saja yang mampu membunuh monster itu, akan mendapatkan separuh dari emas yang dimilikinya.Iya, raja hrotghar ini sangat berkuasa, wlayahnya luas dan sangat kaya, dia banyak menyimpan emas hasil rampasan.

Beowolf seorang pelaut yang tampan, gagah perkasa, dan tentu saja sudah berpengalaman dalam melakukan pembantaian terhadap monster-monster yang pernah ditemuinya, dia datang dari pulau seberang, dia tidak mau menyia-nyiakan sayembara itu, dia datang dengan 14 awak kapal yang dipimpinnya.

Sampailah ia di kerjaan Hrotghar, dia mendapatkan penjelasan dari Raja Hrotghar, bahwa selama ini para pengikut sayembara tidak ada yang selamat dari amukan Grandel. Tapi ternyata Beowulf tak gentar, dia tetap pada pendiriannya.

Raja Hrotghar mencabut kebijakan yang semula ia buat, dia kemduian mengadakan pesta lagi yang diiringi nyanyian yang sangat riuh, hingga mampu membuat telinga grandel merah menyala, tanpa mendengar sesuatu yang berisik sekalipun, telinga Grandel tetap merah, mungkin inilah yang penyebab timbulnya peribahsa “telinga merah” yang berarti kalo kita mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan dan membuat kita marah, atau gambaran monster itu yang terispirasi dari peribahasa ini, jadi bingung, :garuk-garuk kepala: lalu :ngacir:.

Dengan marahnya Grandel, maka pertempuran pun tak terelakkan lagi, korbanpun berjatuhan, termasuk anak buah Beowulf.
Beowulf yang tanpa menggunakan sehelai kainpun, dengan alasan kalo monster itu melakukan penyerangan tanpa senjata apapun, maka sebagai seorang laki-laki sejati juga harus menyerang tanpa senjata apapun, Beowulf lalu melakukan penyerangan balik terhadap monster itu, pertempuran yang sangat sengit, yang memberikan efek suara begitu menggetarkan dan gambar yang begitu tajam. Fuh… benar-benar fantastic.

Akhirnya Grandel kehilangan tangan kirinya, lalu dia lari menemui ibunya. Kemudian dia mati di pangkuan ibunya. Sesaat setelah kemenangan ada di tangan Beowulf, kerajaan Hrotghar mengdakan pesta yang begitu meriah dengan berbagai nyanyian dan minuman yang memabukkan. Di sisi lain ibu Grandel meratap sedih, karena itulah di saat semua penduduk yang ikut pesta di gedung kematian lelap tertidur, dia melakukan penyerangan, tak satupun yang lolos dari cengkaramannya, semua mati, hanya Beowulf saja yang masih hidup, yang kebetulan dia juga tidur di gedung itu.

Pagi harinya salah seorang perempuan penduduk kota itu menjerit ketakutan, karena semua penghuni gedung Kematian telah mati tergantung. Serta merta Beowulf yang semula pagi itu akan pulang ke tanah kelahirannya, mengurungkan niatnya.

Raja Hrotghar membuat kebijakan kembali, dia akan menyerahkan kerajaan, kekayaan dan juga Ratu yang sangat cantik yang pandai bernyanyi dengan suaraya yang begitu merdu bagi Beowulf kalo dia bisa mengalahkan ibu Grandel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun